Kementerian Pertanian (Kementan) memfasilitasi pertemuan antara bupati/walikota dengan pihak perbankan dan investor dalam upaya pengembangan peternakan sapi. Langkah ini dalam upaya untuk mewujudkan swasembada daging sapi.
“Kami ingin mendorong peran aktif, serta sinergi antara Pemerintah Daerah, perbankan dan investor sebagai upaya akselerasi pengembangan peternakan sapi untuk mewujudkan swasembada daging sapi,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman kepada politikindonesia.com usai membuka Pertemuan Sosialisasi Pengembangan Satu Juta Sapi Melalui Pembiayaan Pembiayaan Perbankan, di Kantor Kementan, Jakarta, Kamis (14/12).
Menurutnya, dalam upaya meningkatkan populasi ternak, khususnya untuk meningkatkan produksi daging nasional, pihaknya telah menyelenggarakan Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) yang merupakan kegiatan peningkatan produktivitas ternak sapi melalui Inseminasi Buatan. Dari target 4 juta ekor, IB yang terealisasi sebanyak 3.720.791 ekor atau 93,02 persen dari yang ditargetkan. Sedangkan, sapi bunting sebanyak 1.653.103 ekor (55,10 persen) dari target 3 juta ekor dan yang sudah lahir ada 709.697 ekor sapi.
“Dari laporan tersebut, dalam 3 tahun terakhir pemotongan rata-rata di atas 22 ribu ekor per tahun. Untuk itu, pihaknya telah bekerjasama dengan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri untuk melakukan pengendalian. Hal tersebut tentunya masih memerlukan komitmen para kepala daerah untuk turut serta dalam upaya-upaya pencegahan dan pengawasan pemotongan betina produktif,” ujarnya.
Dipaparkan, usaha peternakan sapi memiliki karakteristik yang berbeda dengan ternak lainnya. Di antaranya jangka waktu usaha yang panjang dan pembiayaan yang lebih besar. Untuk itu peran swasta sebagai investor yang berperan sebagai avalis maupun off-taker sangat diperlukan dalam mengembangkan kemitraan dengan para peternak. Apalagi, sebagian besar peternak sapi adalah peternak kecil dengan skala usaha 2-3 ekor.
“Oleh sebab itu, harus didorong untuk dapat menciptakan korporasi peternak yg berorientasi bisnis dalam pengembangan usahanya. Saya juga mengajak pihak perbankan dan asuransi, agar memberi perhatian khusus bagi sektor peternakan. Jangan dibandingkan dengan industri jasa atau perdagangan. Bahkan, kami sudah memberikan program bunga bersubsidi dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” tandasnya.
Diuraikan,penyaluran KUR untuk sektor pertanian tersebut sebagian besar untuk usaha tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura, untuk peternakan masih relatif kecil. Untuk itu, perbankan diharapkan dapat meningkatkan penyalurannya mengingat penyaluran KUR untuk sektor pertanian baru mencapai 19,3 persen (Rp35,2 triliun) dari total penyaluran nasional sebesar Rp182,6 triliun.
“Karena selama ini kami sudah hadir melalui regulasi dan deregulasi, pembinaan dan pengawasan. Khusus dalam pengembangan peternakan sapi. Makanya, berharap kepada kepala daerah untuk berperan dalam penyediaan infrastruktur, penyediaan lahan dan kemudahan perijinan usaha. Hal itu dilakukan untuk mendorong pihak swasta sebagai investor untuk mau menanamkan investasi dalam pengembangan usaha peternakan sapi,” imbuhnya.
Dijelaskan, strategi penataan regulasi menjadi faktor penting dalam rangka mempercepat pelaksanaan program pembangunan dan peningkatan efektivitas pelaksanaan anggaran dan belanja pemerintah di sektor pertanian. Apalagi, berbagai program pembangunan pertanian sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Misalnya, produksi padi 2016 sebesar 79,1 juta ton gabah kering giling (GKG) mengalami kenaikan 11,7 persen dibandingkan 2014. Selain itu, produksi jagung 2016 juga naik 21,9 persen. Bahkan, produksi bawang merah dan aneka cabai juga mengalami hal yang sama.
“Hasilnya, sejak tahun 2016 tidak ada impor beras medium, cabai segar dan bawang merah konsumsi. Bahkan, pada tahun 2017 tidak ada impor jagung untuk pakan ternak. Karena produksi jagung meningkat signifikan, dari 19 juta ton menjadi 23,2 juta ton, pada akhir 2016. Selain itu, volume impor jagung juga menurun tajam. Sehingga kita tak perlu impor jagung dari Amerika Serikat dan Argentina. Stabilitas harga sekarang dapat dicapai tanpa impor,” tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved