Sepanjang 2016, terjadi 2.342 kali bencana di Indonesia. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebanyak 92 persen dari ribuan bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi.
Demikian catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Jakarta Pusat, Kamis (29/12).
Ia merincikan sepanjang 2016 tercatat terjadi 766 bencana banjir, 611 bencana tanah longsor dan 669 bencana puting beliung.
Adapun dampak dari bencana sepanjang 2016 mengakibatkan 552 orang meninggal dunia. "Ada 3,05 juta orang mengungsi," ujar Sutopo.
Dari bencana-bencana tersebut tercatat sebanyka 69.287 unit rumah rusak. Teridiri dari 9.171 masuk kategori rusak berat, 13.077 rusak sedang, dan 47.039 rusak ringan. Sedangkan 2.311 unit infrastruktur mengalami kerusakan.
Sutopo menyebut, sepanjang 2016 telah terjadi 5.578 gempa bumi dengan rata-rata 480 gempa per bulannya. Dari 5.578 gempa tersebut, 181 diantaranya adalah gempa yang berkekuatan 5,10 skala richter, 1 kali gempa 6 - 6,9 skala richter dan 1 kali gempa berkekuatan 7,8 skala richter.
Jika dibandingkan, angka bencana sepanjang 2016 jumlahnya lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 lalu terjadi 1.732 bencana, pada tahun 2014 terjadi 1.967 bencana dan pada tahun 2013 lalu terjadi 1.674 bencana.
Sutopo Purwo Nugroho menyebut hal itu terjadi karena perkembangan teknologi informasi. Sehingga informasi soal bencana bisa diketahui walaupun terjadi di pelosok Indonesia. Selain itu pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga mendukung hal tersebut. "Jadi sekarang pencatatan sudah jauh lebih baik," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved