Mantan Calon Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, berencana melayangkan somasi kepada Ketua MK Mahfud MD. Somasi itu terkait dengan tindakan MK yang menjadikan keterangan Dirwan tentang dugaan suap hakim MK sebagai dokumen publik.
Rencana pengajuan somasi itu disampaikan oleh Muspani, Kuasa hukum Dirwan, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (03/01). Dia menilai, tindakan MK membeberkan keterangan Dirwan kepada tim investigasi tersebut, merugikan kliennya. Seharusnya MK melindungi Dirwan yang mengambil risiko dengan mengungkapkan adanya dugaan suap yang melibatkan keluarga hakim MK. Bukan malah melaporkan Dirwan ke penegak hukum.
“Dia pelaku sekaligus saksi pengungkap. Di negeri ini pelaku yang mengaku justru tidak mendapat perlindungan," kata Muspani.
Muspani menyayangkan tindakan MK melaporkan kliennya. “Mestinya lembaga sekelas MK tidak langsung melaporkan, tapi melihat dulu, kenapa tidak mengupas ini lebih tajam lagi," ujar dia.
Dalam somasi tersebut, MK diminta mencabut seluruh keterangan Dirwan yang disampaikannya kepada tim investigasi internal MK yang diketuai Refly Harun. “Daripada masalahnya jadi bias, makanya kita meminta MK untuk kembali dari nol," ujar dia.
Muspani mengatakan, Dirwan harus dinyatakan bebas dari segala akibat hukum yang menimpanya, atas dasar pencabutan keterangannya tersebut. "Baik yang berasal dari laporan MK ke pihak kepolisian maupun tuntutan pihak-pihak yang keberatan," ujar dia.
Dalam somasi tersebut, Dirwan juga meminta agar terbebas dari upaya sejumlah pihak yang meminta keterangannya terkait laporan Dirwan ke tim investigasi MK itu. Sejumlah pihak yang dimaksud itu adalah pihak MK yang telah membentuk Majelis Kehormatan Hakim, kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tak hanya itu, Dirwan juga menuntut agar Mahfud MD menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui media massa atas tindakannya yang dinilai merugikan Dirwan.
Muspani mengatakan, semestinya, surat somasi tesebut akan dikirimkan kepada MK hari ini. Akan tetapi surat somasi itu urung ditandatangani di hadapan media karena Dirwan tidak dapat hadir.
Dirwan, kata Muspani, tidak dapat dihubungi sejak Sabtu (01/01). Padahal sebelumnya Dirwan mengabarkan Muspani sudah berangkat ke Jakarta untuk menandatangani surat. "Harusnya kami kirimkan hari ini. Tapi, Dirwan-nya berhalangan, karena pakai jalur darat di ke sini. Tapi, kami yakin, satu hari ini atau besok beliau datang," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved