Pesawat mata-mata canggih P8-A Poseidon yang melakukan penerbangan di atas gugusan pulau Fiery Cross Reef yang disengketakan di Laut Cina Selatan, mendapat hadangan dari Angkatan Laut Tiongkok. AL Tiongkok mengeluarkan 8 kali peringatan agar pesawat itu meninggalkan kawasan itu.
Seperti dilaporkan CNN, Kamis (21/05), pesawat mata-mata paling canggih milik militer AS itu, terbang pada ketinggian 15.000 kaki (4.500 meter) pada titik paling rendahnya.
Menghadapi peringatan AL Tiongkok, pilot militer AS menjawab dengan mengatakan bahwa mereka terbang di wilayah udara internasional. Cuplikan yang diambil P8-A Poseidon dan kemudian disiarkan CNN memperlihatkan sebuah kompleks bangunan besar dan aktivitas pengerukan di pulau buatan itu. Ddidekatnya, berlabuh kapal perang-kapal perang Tiongkok.
CNN melaporkan untuk pertama kali Pentagon membeberkan video mengenai aktivitas pembangunan Tiongkok serta audio percakapan pesawat militer AS.
“Kami baru dihadang 30 menit lalu dan hadangan itu berasal dari Angkatan Laut Tiongkok," ujar Kapten Mike Parker, komandan pesawat mata-mata AS yang digelarkan di Asia.
Fasilitas-fasilitas militer di Fiery Cross Reef, termasuk landasan sepanjang 3.000 meter, akan bisa dioperasikan akhir tahun ini.
Dalam misi P8-A ini, pilot penerbangan Delta Air Line yang tepat berada dalam frekeunsi sama ketika P8-A juga mendapat peringatan dari AL Tiongkok. Mereka juga mendengar hadangan Tiongkok itu, namun dia mengenalkan dirinya sebagai penerbangan komersial. Setelah itu pihak Tiongkok membolehkan pilot melanjutkan terbang dan pesawat maskapai Delta itu terbang tak terganggu.
Tiongkok mengklaim berdaulat atas sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan yang menjadi jalur perkapalan dunia. Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga mengklaim berdaulat di daerah ini.
Pekan lalu Menteri Luar Negeri Wang Yi menegaskan keberdaulatan Tiongkok atas karang-karang buatan itu dengan mengatakan negaranya akan mempertahankan klaimnya itu dengan sekeras karang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved