Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-A/United Nations Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic (Minusca) atau Indonesian Engineering Company (Indoengcoy) melaksanakan pembangunan Super Camp berlokasi di bandara Mpoko Bangui-Afrika.
Lokasinya berjarak 4 km dari Camp sementara Indoengcoy saat ini berada di Tobacco Land km 4. Personel dipimpin Letkol Czi Alfius Navirinda K. selaku Komandan Satgas (Dansatgas) Konga XXXVII-A/Minusca.
Perwira Penerangan Konga XXXVII-A/MINUSCA, Mayor Kav Eddy Wijaya dalam rilis yang diterima politikindonesia.com, Jumat (15/08), menjelaskan, pembangunan Super Camp ini direncanakan untuk kantor Pusat Minusca di Central Africa Republic (CAR) dimana di dalamnya terdapat bagian-bagian dan sub bagian dari perwakilan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) termasuk di dalamnya adalah Camp Indoengcoy dengan luas kurang lebih 3 hektar.
Untuk pembangunan Camp Indonesia sendiri akan memakan waktu selama kurang lebih 4 bulan sampai dapat ditempati yang nantinya akan berbatasan dengan Camp tentara Prancis dan berbatasan dengan pemukiman masyarakat.
Dalam pelaksanaan awal pembangunan Super Camp dilakukan pembukaan lahan yang dilaksanakan Tim Horizontal dipimpin Lettu Czi Dipo Hijrah bersama dengan Lettu Czi Roy A.P Limbong selaku Perwira Konstruksi Satgas Kizi TNIKonga XXXVII-A/Minusca, Kamis (14/08).
Pada awal pekerjaannya terdapat sedikit hambatan. Disebabkan adanya protes demo dari masyarakat sekitar karena pada lahan tanah tersebut terdapat kebun, ladang dan tempat industri perumahan pembuatan batu bata milik masyarakat.
Namun kendala itu dapat diatasi dengan baik melalui komunikasi yang dilakukan oleh Satgas, perwakilan UN di Minusca dan tokoh masyarakat setempat, akhirnya didapat kesepakatan pada tanah yang terdapat tanaman penduduk, mereka masih dapat menggunakan lahan tersebut sampai panen tiba sekitar 1 bulan lagi.
Bahkan setelah protes tersebut, tercipta suasana persahabatan yang baik karena pasukan Indonesia dapat mencairkan suasana yang semula tegang dengan saling berkomunikasi bercengkerama dan penduduk yang datang untuk sekedar melihat alat berat zeni Indonesia beraksi membuka lahan.
Misi multidimensional di Bangui CAR dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB pada 10 April 2014 untuk Republik Afrika Tengah yang dilanda konflik sejak 2013 akibat isu agama sebagai sumber perselisihan. Konflik ini telah mengambil ratusan korban jiwa dan 1 juta lebih penduduk terpaksa mengungsi ke negara tetangga seperti Kamerun dan Konga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved