Gugus Keamanan Laut Armada Barat (Guskamla Armabar) TNI AL menangkap gejala adanya pihak asing yang berusaha merusak citra aman di Selat Malaka. Hal ini didasari 5 peristiwa perompakan dan pencurian yang terjadi di perairan itu dalam 4 bulan terakhir.
“Kondisi di Selat Malaka relatif aman, tapi ada indikasi upaya membuatnya tidak aman," terang Komandan Guskamla Armabar Laksamana Pertama TNI Harjo Susmoro kepada pers, di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (05/11).
Harjo mengatakan, TNI AL menemukan indikasi sejumlah kasus perompakan dan pencurian di Selat Malaka dalam 4 bulan terakhir, dilakukan by design. “Ada upaya perompakan pemindahan dari kapal tanker. Itu dicurigai sebagai permainan, by design. Kapal dirompak karena kerja sama di dalam," ujar dia.
Kapal-kapal asing itu umumnya berbendera Thailand yang dirompak di Selat Malaka, namun tidak seperti umumnya perompakan, tidak ada permintaan tebusan dari para perompak.
Kapal berhasil diselamatkan dan dibawa ke Thailand tetapi begitu TNI AL berusaha mengetahui perkembangan kasus itu, pihak berwenang Thailand malah menyebutkan kasus sudah selesai. “Dalam 4 bulan, ada 5 kejadian dengan modus yang sama," ujar dia.
Harjo menduga semua kejahatan itu sengaja direkayasa untuk mencitrakan Selat Malaka tidak aman sehingga kapal-kapal asing memilih jalur selain Selat Malaka. Padahal, selat ini aman-aman saja dan jika pun ada kejahatan, skalanya kecil. "Hanya untuk cari makan," kata Harjo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved