Pekerjaan masa depan diprediksi akan membentuk tren sendiri. Ada faktor-faktor yang membentuk tren pekerjaan di masa depan.
Peneliti dari Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Norman Luther Aruan mengungkapkan, ada tiga faktor yang diprediksi menjadi pembentuk tren pekerjaan di masa depan.
Pertama, ia menyoroti perkembangan teknologi yang mendorong kemajuan proses otomatisasi dan kehadiran kecerdasan buatan yang mulai mengambil alih tugas rutin yang bersifat manual maupun kognitif dalam dunia kerja.
"Jadi gelombang otomatisasi ini tidak hanya menggantikan pekerjaan tetapi juga mengubah sifat pekerjaan itu sendiri," kata Norman dalam diskusi daring, Jumat (6/12/2024).
Oleh karena itu, menurut Norman, pengembangan keterampilan sumber daya manusia perlu dilakukan. Selain itu, mereka juga didorong beradaptasi dengan persyaratan pekerjaan yang semakin berkembang dengan hadirnya teknologi yang telah membantu dalam berbagai bidang.
Hal Kedua, ujar Norman, adalah tentang dunia yang saat ini tengah menghadapi kebangkitan Gig Economy atau sistem tenaga kerja yang terdiri dari posisi kerja sementara atau kontrak jangka pendek.
"Jadi akibat perkembangan teknologi sehingga memungkinkan muncul apa yang disebut sebagai Gig Economy," ujarnya memaparkan.
Menurutnya, kebangkitan Gig Economy menimbulkan pro dan kontra dimana di satu sisi sistem tersebut menawarkan otonom dan fleksibilitas dalam dunia kerja. Sementara itu di sisi lain Gig Economy menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan dan perlindungan kerja.
Faktor ketiga yakni terjadi transisi demografi pekerja dengan kemunculan generasi Z dan milenial dimana mereka dinilai lebih memprioritaskan pekerjaan yang bermakna, memiliki peluang untuk bertumbuh, serta lingkungan kerja yang kolaboratif.
"Sehingga perusahaan atau organisasi yang memahami dan beradaptasi dengan pergeseran demografis ini akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk mempertahankan bakat kemudian mengembangkan atau mendorong inovasi dan tetap kompetitif di dunia kerja yang terus berkembang," ujar Norman.
Untuk mampu menghadapi ketiga faktor ini, Norman mendorong calon pekerja menyeimbangkan kemampuan interpersonal (soft skill) dan keterampilan teknis (hard skill) yang diperlukan untuk dalam pekerjaan di masa depan.
"Kemampuan teknis di masa depan sama pentingnya dengan kemampuan soft skill yang merupakan sesuatu yang diperlukan dalam masa depan pekerjaan," kata dia. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved