Amerika Serikat (AS) mengundurkan diri dari kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP). Presiden AS Donald Trump secara resmi menandatangani sebuah perintah eksekutif di Ruang Oval, Gedung Putih, untuk menarik AS dari kelompok TPP yang beranggotakan 12 negara itu.
Situs Reuters, Selasa (24/01), menyebutkan, keputusan ini merupakan janji Trump saat kampanye untuk mengakhiri keterlibatan AS di TPP sejak dibentuk 2015 lalu. Banyak yang menilai hal ini semakin menjauhkan AS dari sekutunya di Asia. Padahal dii wilayah itu, pengaruh Tiongkok semakin meningkat.
Trump yang ingin meningkatkan industri manufaktur, mengatakan, dia akan mencari satu-satu penawaran perdagangan ke negara-negara yang akan memungkinkan Amerika Serikat untuk segera menghentikan kerja samanya dalam 30 hari, apabila negara bersangkutan bertingkah.
"Kami akan menghentikan transaksi perdagangan konyol yang telah mengambil semua orang keluar dari negara dan mengambil perusahaan dari negara kita," kata Trump.
Kebijakan Trump ini telah memicu kekhawatiran di Jepang dan di negara lain di Asia-Pasifik. Sebagai sekutu, AS bersedia membantu mereka di sektor keamanan.
Direktur Studi Pertahanan di Washington, Harry Kazianis, mengatakan, Trump sekarang harus mencari cara alternatif untuk melindungi sekutunya di Asia.
"Hal ini dapat mencakup beberapa Perjanjian Perdagangan Bilateral. Jepang, Taiwan dan Vietnam harus didekati karena mereka adalah kunci dari strategi baru AS di Asia," kata Kazianis.
Trump juga akan bernegosiasi kembali dengan Kanada dan Meksiko, terkait perjanjian North America Free Trade Agreement (NAFTA), yang dijalin sejak 1994 silam.
Jika Kanada dan Meksiko tidak setuju dengan perjanjian baru NAFTA yang diusulkan Trump, maka Trump akan mempertimbangkan untuk keluar dari perjanjian itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved