Tampaknya lawan-lawan politik Wiranto tak habis akal untuk membombardir mantan Panglima ABRI di masa orde Baru itu. Kaset VCD AFI pun dipakai untuk menyerang mantan ajudan Soeharto itu
Meriahnya acara Akademi Fantasi Indonesia (AFI) yang disiarkan sebuah stasiun swasta ternyata juga dimanfaatkan oleh sebagian pihak untuk melakukan kampanye negatif. Seperti yang di temukan di beberapa daerah Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dari sampul VCD memang bergambar AFI. Terbungkus plastik transparan, bersampul warna kuning dengan judul “Akademi Fantasi Indosiar: Menuju Bintang,” lengkap dengan gambar para bintang AFI seperti Mawar, Kia atau Ferry. Tapi setelah diputar ternyata berisi hujatan dengan Wiranto, salah seorang kandidat Presiden dari partai Golkar. Pada bagian awal VCD itu (sekitar 3- 5 menit) memang muncul tayangan konser peserta AFI. Tetapi selanjutnya gambar berubah. Dilayar tampak rekaman peristiwa Mei 1998 di Jakarta dan Tragedi Trisakti, pidato Soeharto saat lengser, reformasi serta peristiwa Semanggi.
Berbagai rekaman yang menggambarkan peristiwa itu ditayangkan tanpa henti sekitar 35 menit. Pada bagian kanan atas terdapat insert gambar Wiranto lengkap dengan seragam militer serta running text penolakan terhadap capres militer. Bunyinya; "Adili Jenderal Wiranto, Tolak capres dari militer (Jenderal Wiranto)."
Beredarnya VCD AFI anti Wiranto ini membuat tim kampanyenya kebakaran jenggot. Ketua DPD I Partai Golkar DI Yogyakarta, HM Sudarno menyatakan, pihaknya sudah mengetahui beredarnya VCD tersebut sejak kampanye di Bantul Selasa (8/6/2004) di Kecamatan Pleret. Sedangkan pada hari Rabu kemarin sudah ditemukan di Tepus, Gunung Kidul, Godean Sleman, Wates Kulon Progo dan kota Yogyakarta. Ia menduga VCD itu juga beredar di pedagang-pedagang kaki lima di kota Yogya, sebab sampulnya bergambar AFI.
Pihaknya mensinyalir VCD itu sudah beredar di Kab Sleman, Kota Yogyakarta, Kab Bantul, Kab Gunung Kidul dan Kab Kulon Progo. Bahkan di Bantul dan Gunung Kidul VCD itu disebarkan di pasar-pasar kecamatan, perempatan jalan dan tempat keramaian umum.
Menurut Ketua Jaringan Sukses Wiranto-Solahudin Wahid (Jes WSW) Gandung Pardiman, VCD itu disebarkan secara gratis oleh orang-orang tertentu dengan maksud untuk mendiskreditkan capres Wiranto. "Mereka menggunakan mobil Isuzu Panther dan Toyota Kijang," katanya.
Di Gunung Kidul, VCD itu dibagikan di Pasar Tepus, Rongkop dan Semanu. "Ini kan jelas punya motif politis, mosok dibagikan di Tepus yang merupakan daerah terpecil dan pelosok di Gunung Kidul," tegas Gandung.
Hal yang sama juga terjadi di Jawa Tengah. Sujatno Pedro, salah seorang anggota tim kampanye Wiranto daerah Jawa Tengah mengatakan pihaknya sudah menyiapkan biro hukum yang akan menangani kasus tersebut. Biro hukum itulah yang nantinya akan meneruskan dan menyelesaikan kasusnya, termasuk melaporkannya ke polisi.
“Kami tengah mempersiapkan bukti yang ada. Misalnya, narasi isi VCD, kronologi proses penemuan dan lain-lain untuk selanjutknya melaporkannya ke Polwiltabes Semarang," katanya.
Wakil Ketua DPD I Partai Golkar ini geram karena beredarnya VCD itu sangat merugikan capres jagoannya. Padahal, isi VCD tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum. "Saya dapat kabar di Bandung juga beredar VCD serupa. Dibagi-bagi pada tukang ojek, pedagang, dan masyarakat. Itu kan sudah keterlaluan,” katanya.
Menanggapi beredarnya VCD itu di wilayah Bandung, Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Edi Darnadi mengatakan pihaknya akan segera mengusut penyebaran VCD AFI anti Wiranto jika ada laporan dari korban yang merasa dirugikan.
Pihaknya tengah menunggu laporan Komisi Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas Pemilu tentang vcd tersebut untuk ditindaklanjuti. Menurut Edi, kasus itu masuk kategori pencemaran nama baik. “Jadi intinya Polda Jabar menunggu pengaduan korban,” kata dia.
Hingga kini belum ada yang mengetahui siapa dan untuk apa produksi dan penyebaran vcd tersebut itu dilakukan. Yang pasti, kasus ini tidak terlepas dari persaingan menuju kursi Presiden pada 5 Juli mendatang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved