Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Sunaryo meresmikan Sekolah Penerbang “Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST)” di Lanud Wiriadinata Tasikmalaya Jawa Barat, Sabtu (06/07). DPST ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penerbang pesawat komersial di Indonesia yang masih kekurangan antara 500 hingga 600 orang per tahunnya.
Dalam amanat Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI I.B. Putu Dunia yang dibacakan Wakasau pada acara peresmian tersebut, disampaikan, fungsi TNI AU tidak hanya untuk menjaga wilayah udara nasional dari ancaman musuh tetapi masih ada salah satu fungsi yang sangat penting di masyarakat kita yaitu Pembinaan Potensi Dirgantara.
TNI AU berkewajiban untuk membina semua unsur baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kedirgantaan, antara lain sekolah penerbang swasta, terjun payung, aeromodeling, ultra light, dan penerbangan sipil.
Lebih lanjut Kasau mengatakan, dalam pemanfaatan aset milik negara yang dikelola TNI AU untuk mendukung kepentingan DPST harus jelas dan transparan agar tidak menimbulkan permasalahan di kedua belah pihak. Misalnya, penggunaan bersama landasan pacu, base operation, personel dan infrastruktur lainnya harus dituangkan dalam bentuk kerjasama teknis antara Komandan Lanud Wiriadinata dengan PT. Dirgantara Aviation Engineering (DAE). Diharapkan DPST dapat memanfaatkan fasilitas, infrastruktur, sarana dan prasarana, dan personel yang berada di Lanud Wiriadinata.
TNI AU sudah banyak melaksanakan kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Kementerian Perhubungan, untuk penggunaan bersama aset yang dimiliki masing-masing institusi. Hal ini perlu dikembangkan terus agar menghasilkan kontribusi positif untuk kedua belah pihak. Prosedur dan tata cara dalam pemanfaatan aset milik negara untuk kepentingan bisnis sudah diatur pemerintah, sehingga perlu kita ikuti secara cermat aturan-aturan tersebut agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Keberadaan dokumen kerjasama ini sangat penting karena menjadi dokumen negara dan akan kita wariskan ke generasi berikutnya.
Sementara itu, Direktur PT. DAE Marsma TNI (Purn) Wasito menyampaikan, saat ini kebutuhan penerbang pesawat komersial di Indonesia masih kekurangan antara 500 hingga 600 orang per tahun yang belum mampu dipenuhi oleh sekolah penerbang dalam negeri. Sehingga, kebutuhan beberapa maskapai Indonesia memilih menggunakan jasa pilot asing. “Besarnya kebutuhan pilot saat ini tidak lepas dari semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia di bidang angkutan udara, baik penerbangan domestik maupun penerbangan internasional yang menyebabkan bertambahnya jumlah armada pesawat komersial yang beroperasi di wilayah Indonesia”, ujarnya.
Melihat peluang itu, PT. DAE bekerjasama dengan TNI AU memanfaatkan fasilitas penerbangan yang ada di Lanud Wiriadinata Tasikmalaya untuk mendirikan Dirgantara Pilot School. Hanggar yang berdiri dilahan milik TNI AU ini semula merupakan bandara untuk pangkalan TNI AU.
Proses pembentukan DPST sudah dimulai sejak awal tahun 2012, atas bantuan dan dukungan pimpinan dan staf TNI AU, Mabes TNI, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah Tasikmalaya, akhirnya dapat terwujud.
Kota Tasikmalaya dipilih menjadi Homebase Dirgantara Pilot School karena dianggap memiliki ruang udara yang luas dan topografi yang ideal serta training area yang banyak untuk melaksanakana latihan terbang. Keberadaan Dirgantara Pilot School Tasikmalaya diharapkan bisa memberikan kontribusi ke dunia penerbangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi, kepariwisataan di Tasikmalaya dan sekitarnya.
Saat ini, PT. DAE memiliki 2 unit pesawat Cessna 172SP buatan Amerika Serikat tahun 2003. Sesuai dengan master plan PT. DAE, pada akhir tahun 2013 rencananya akan ditambah 4 unit, pada pertengahan 2014 tambah 4 unit dan akhir tahun 2014 tambah 2 unit multi engine sehingga total 12 unit pesawat.
Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan akan dipusatkan di Gobras, sekitar 6 km dari Bandara Wiriadinata. Sementara untuk penerimaan siswa akan dilaksanakan 3 kali per tahun, dengan kapasitas siswa antara 20 hingga 25 orang per angkatan.
Hadir dalam peresmian tersebut, antara lain Walikota Tasikmalaya Drs. Budi Budiman, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti, mantan Kasum TNI Marsdya TNI (Purn) Daryatmo, Pangkoopau I Marsda TNI M. Syaugi dan beberapa pejabat TNI serta tokoh masyarakat Jawa Barat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved