Baru sehari umur kesepakatan damai Maluku ditandatangani, sudah muncul empat ledakkan di kota Ambon, Rabu kemarin. Ditengarai, masih ada pihak yang tidak puas dengan kesepakatan Malino yang didukung pemerintah pusat dan kelompok Islam serta kelompok Kristen di Maluku. Wakil Presiden Hamzah Haz menilai , ada upaya untuk menggagalkan kesepakatan damai pihak-pihak yang bertikai di Maluku.
Hamzah meminta kejadian itu diungkap. “Lakukan penyisiran di tempat kejadian. Ini untuk mencari pihak yang berusaha menggagalkan upaya damai itu. Saya optmis keduanya sebetulnya sudah sepakat untuk berdamai. Jadi kita cari saja yang melakukan kerusuhan itu,” kata Hamzah di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (14/02/2002).
Hamzah juga meminta semua pihak mengkaji kembali kenapa kejadian seperti itu dapat terulang. Apakah pelakuknya dari kalangan dalam atau kalangan luar yang tak ingin melihat perdamaian di Maluku.
Namun, Wapres menolak bila dikatakan Kesepakatan Malino telah gagal. “Saya kira tentu ada yang tidak puas. Tapi itu tidak jadi ukuran bahwa itu gagal,” tegasnya. Ia mencontohkan kejadian serupa yang sempat terjadi di Poso, Sulteng setelah kesepakatan Malino I dicapainya. Nyatanya, setelah itu mereda dengan sendirinya.
Rabu tengah malam (13/02/2002), empat ledakan terdengar di Ambon. Tiga dari empat ledakan itu terdengar dari arah Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, dan satu ledakan lainnya terdengar di wilayah Batugantung. Semua ledakan terjadi di wilayah kosong tanpa penghuni sehingga tidak memakan korban. Kondisi di Ambon dilaporkan masih normal meski aparat keamanan segera berjaga-jaga.
Ledakan tersebut disesalkan oleh pihak-pihak yang menghendaki segera terwujudnya perdamaian di wilayah yang hampir tiga tahun dilanda konflik yang merenggut korban jiwa yang tidak sedikit. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat HM Jusuf Kalla, yang menjadi mediator utama pertemuan perdamaian Maluku, semalam, menyesalkan terjadinya ledakan bom di Ambon itu.
Menurut dia, kemungkinan masih adanya faksi yang menentang perdamaian Maluku sudah diduga sejak awal. Namun, ia optimistis ledakan itu hanyalah letupan kecil dari pihak yang tidak senang perdamaian terwujud di Maluku, khususnya di Ambon.
"Pemerintah percaya itu hanya riak yang akan berhenti sendiri. Percayalah, orang-orang yang hendak mengoyak perdamaian tidak akan mendapat tempat di hati masyarakat, terutama para pihak yang sudah berteguh hati menandatangani kesepakatan menghentikan konflik," ujar Jusuf Kalla ketika dihubungi Kompas di kediamannya semalam.
Mengenai ledakan itu sendiri, Jusuf Kalla secara tegas menyatakan, tindakan itu sudah sangat kriminal dan harus diselesaikan oleh TNI dan Polri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved