Pulau Ayer diresmikan Gubernur DKI R Suprapto sebagai kawasan wisata, sejak Juli 1987. Tapi, mendengar adanya praktik perjudian di sana, Presiden Abdurrahman Wahid pernah memerintahkan Kapolri dan Jaksa Agung menutup pulau itu. Kini, Pulau Ayer merupakan lokasi perjudian terbesar di Jakarta.
Sebuah mobil Mercedes-Benz warna hitam tampak memasuki areal parkir khusus pengunjung Pulau Ayer di Pantai Marina, Ancol Jakarta Utara, Senin 15 November lalu. Dari mobil itu turun seorang lelaki bersama seorang teman wanitanya. Begitu turun, keduanya langsung menghampiri sebuah pos yang terletak sebelah kiri gerbang masuk areal parkir khusus bagi pengunjung Pulau Ayer tersebut.
“Kami mau main game ke pulau. Apa kapal sudah ada?” kata si lelaki dengan logat Tionghoa yang kental. Ia mengeluarkan selembar Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan KTP teman wanitanya. KTP itu diserahkan ke petugas di pos tersebut. “Sabar ya Koh, sebentar lagi kapal merapat,” kata sang petugas berseragam kuning gading itu dengan ramah sambil meneliti kartu identitas kedua orang itu. Ia mempersilahkan kedua orang itu untuk duduk menunggu.
Di samping sepasang pemuda itu, terlihat belasan orang lainnya yang tengah duduk menunggu kedatangan kapal. Tujuan mereka sama, main “game” di Pulau Ayer. “Game” adalah istilah khusus bagi mereka yang ingin bermain judi di Pulau Ayer.
Begitu, handy talkie si petugas berbunyi, ia segera berdiri. “Kapal sudah datang,
siap-siap berangkat,” katanya. Ia memanggil nama-nama yang tertera di KTP itu satu-persatu seraya menyerahkan selembar tiket pada pemiliknya. Dan, rombongan itu pun berlayar ke Pulau Ayer.
Ketika sejumlah lokasi judi di Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia banyak yang tutup, di salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu itu justru menjadi surga bagi pejudi di wilayah Jakarta. “Dari bulan puasa sampai sekarang (lebaran-red) pengunjung yang main di pulau tidak pernah sepi,” aku seorang juru parkir khusus Pulau Ayer.
Hal serupa juga diungkapkan oleh seorang sopir taksi yang tengah mangkal di seputar dermaga marina itu. “Tempat judi di darat banyak yang tutup, jadi mereka larinya ke pulau semua,” katanya.
Pengakuan kedua orang itu terkonfirmasi jika melihat puluhan mobil mewah di sana. Memenuhi areal parkir khusus seluas lapangan bola itu. Bahkan, sebagian pengunjung terpaksa memarkir kendaraan mereka di luar parkir khusus itu karena tidak kebagian tempat.
Bagi yang ingin menyambangi pulau itu, memang terkesan gampang-gampang susah. Pengunjung harus terlebih dulu mendaftarkan diri kepada petugas. Di kantor itu, calon pengunjung harus menyerahkan KTP asli mereka. Identitas diri para pengunjung itu kemudian dicatat petugas dalam buku registrasi.
Dari disitulah seleksi dilakukan. Jika ada tanda-tanda mencurigakan, biasanya tamu akan ditolak dengan berbagai alasan. Tapi jika semuanya beres, maka petugas akan menyerahkan tiket khusus dengan nomor tertentu kepada calon pengunjung. Tiket itu hanya ditunjukkan kepada petugas sebelum naik ke kapal cepat yang sudah disediakan di dermaga 17 Marina, Ancol. Lokasinya persis di di depan areal parkir khusus tersebut. Sama sekali tidak ada kutipan untuk biaya transportasi ke pulau tersebut.
Walau antrean penuh, para pejudi itu tak perlu terlalu lama menunggu. Setiap 15 menit kapal merapat di dermaga 17 Marina dan langsung mengantar mereka ke Pulau Ayer. Setiap sekali berangkat, tamu yang diangkut sekitar 40 - 50 orang. Aktifitas itu berlangsung hingga dini hari.
Selain dari pantai Marina, pemberangkatan para pengunjung Pulau Ayer juga berlangsung dari Pantai Mutiara, sekitar 10 kilometer dari pantai Marina Ancol. Pemberangkatan dari pantai mutiara itu khusus untuk pemain judi kelas kakap yang bertaruh di atas Rp 100 juta saja. Mereka tidak diangkut dengan kapal cepat seperti dari Pantai Marina, tetapi dengan speed boat.
Pengunjung yang tiba di Pulau Ayer akan bebas masuk ke berbagai arena judi. Jika ingin pulang, maka tamu tersebut harus menukar tiket yang dibawa dari darat dengan tiket khusus untuk bisa naik kapal pulang menuju ancol. Satu tiket masuk ke pulau, akan ditukar dengan satu tiket kapal untuk menuju pulang ke darat. Petugas hanya mau menukar tiket itu jika tamu terlihat bermain di arena judi.
“Itu memang persyaratan untuk datang ke Pulau Ayer. Kalau mau berwisata, ya harus nginap. Tapi kalau mau masuk ke arena judi, ya, harus bermain,” kata petugas di sana. Bagi yang mau menginap, tersedia 45 cottage terapung dengan biaya Rp 500 ribu hingga Rp 1,3 juta per malam. Untuk hari libur, biaya tersebut naik hingga 20 persen.
Pulau Ayer sesungguhnya memang merupakan kawasan wisata bahari. Gubernur DKI Jakarta R Suprapto meresmikan kawasan wisata laut dan alam di teluk Jakarta itu pada Juli 1987. Dilihat sepintas, Ayer Island Resort adalah kawasan wisata yang indah dengan berbagai fasilitas mewah. Di samping 45 buah cottage terapung, di pulau yang dulunya merupakan tempat berliburnya Presiden Soekarno itu tersedia berbagai fasilitas hiburan. Mulai dari kolam renang, sarana olahraga, karaoke, game zone dan arena bermain untuk keluarga serta sebuah restoran yang buka selama 24 jam. Disamping itu semua, juga ada berbagai fasilitas wisata bahari, seperti kano, jet sky dan pemancingan. Namun, dari semua fasilitas itu, arena judi tetap yang paling menonjol karena paling banyak diminati tamu.
Setidaknya, ada tiga bangunan besar yang dijadikan arena judi di pulau seluas 10 hektar itu. Lokasi pertama berada di belakang front office Ayer Island Resort, sekitar sepuluh meter jaraknya. Sebagai kamulfase, bangunan itu dinamai Ruang Pertemuan Mamberamo. Namun begitu masuk, bukan suasana layaknya gedung pertemuan yang terlihat, melainkan berpuluh-puluh mesin Mickey Mouse yang tengah beroperasi.
Bangunan kedua terletak di sebelah timur pulau. Posisinya ada di sebelah kiri jalan masuk ke cottage terapung pulau itu. Bangunan ini panjangnya sekitar 80 meter, dan disekat menjadi dua bagian. Satu bagian untuk permainan bakarat (bola tangkas), sedang bagian lain untuk permainan rolet dan jackpot.
Lokasi ketiga terletak di sebelah barat pulau. Sekitar 100 meter dari lokasi pertama yang diberi nama Ruang Pertemuan Mamberamo itu. Bangunan ini adalah yang paling besar. Di dalamnya terdapat ratusan mesin judi bakarat. “Untuk saat ini ada lima jenis saja yang beroperasi, yaitu Jackpot, Rolet, Bakkarat, Canon dan Mickey Mouse,” kata seorang petugas di lokasi itu.
Dari cerita seorang penjaga di tempat itu, tahun lalu arena Kasino juga tersedia di lokasi itu. Tetapi untuk sementara, katanya, kasino masih tutup menunggu perbaikan fasilitas. Tapi ia menyebutkan, dalam waktu dekat kasino Pulau Ayer akan dibuka kembali. Rencananya fasilitas Kasino di Pulau Ayer akan dibangun lebih besar sehingga pemain dapat merasakan suasana yang lebih nyaman.
Untuk bermain Rolet, minimal taruhan Rp 100 ribu. Pemain tidak perlu menukarkan uangnya dengan koin, tetapi cukup membayarkan kepada petugas yang menjaga arena judi itu. Petugas tersebut akan menukarkan uang taruhan tersebut menjadi poin yang tertera di monitor. Setiap Rp 100 ribu akan dikonversikan menjadi 100 poin. Selanjutnya poin itu yang akan dipertaruhkan pemain pada mesin Rolet tersebut.
Sedangkan untuk bermain Bakkarat, Canon dan Micky Mouse, taruhan awalnya Rp 50 ribu. Perputaran uang di arena begitu cepat sehingga tanpa terasa seorang pemain bisa untung puluhan juta rupiah. Atau sebaliknya, mereka pulang dengan kantong kosong dalam waktu singkat.
Begitu banyaknya peminat judi di Pulau Ayer sehingga aktivitas judi di lokasi tersebut nyaris tidak pernah berhenti. Rata-rata setiap hari ada sekitar 1.500 pengunjung yang mendatangi pulau itu. Pada hari libur jumlahnya membludak mencapai 2.500 pengunjung lebih. Di saat seperti ini, hampir tidak ada mesin yang kosong. Pemain yang ingin berjudi malah terpaksa harus antre dulu.
Aktivitas ilegal itu berlangsung non stop. Buka selama 24 jam. “Pokoknya kalau tamu masih ingin bermain, kami tidak akan pernah tutup,” kata seorang petugas di lokasi itu.
Dari pantauan PILARS, tamu yang berkunjung ke arena judi itu ternyata tidak hanya berasal dari Jakarta. Tetapi juga datang pejudi dari Medan, Surabaya dan Batam serta dari kota-kota besar lainnya di Indonesia. Melihat dari mobil yang dikendarai para tamu yang diparkir di kantor Pulau Anyer, Ancol, dapat dipastikan para tamu umumnya dari kalangan atas. Selain itu, di kawasan Pulau Ayer juga disediakan fasilitas landasan helikopter (helipad) untuk para tetamu khusus. Biasanya tamu-tamu dari luar negeri banyak menggunakan fasilitas ini.
Dari pengalaman PILARS, untuk bermain judi di Pulau Ayer tidak hanya dapat dilakukan dengan sistem regular seperti di atas, tetapi juga melalui paket tour. Kelebihannya, pemain judi bisa mengadu nasib untuk bermain di meja judi, sekaligus menikmati liburan dan keindahan wisata di Pulau itu. Paket itu ditawarkan oleh sebuah biro perjalanan wisata yang berlokasi di Lodan Timur Ancol dan kantor pemasaran Ayer Island and resort.
Untuk paket wisata biasa, harganya lumayan mahal untuk kantong orang kebanyakan. Sekitar Rp 630 ribu sampai 730 ribu per orang. Satu paket wisata harus dibeli minimal untuk dua orang.
Melihat dari aktivitas perjudian di Pulau Ayer yang ibarat pasar malam itu, tidaklah mengherankan jika perputaran uangnya pun mencapai belasan miliar per hari. Dan, semua itu berlangsung dengan leluasa tanpa tersentuh tangan-tangan hukum. Bahkan, presiden pun tak mampu menghentikan perputaran bisnis terlarang itu. Ketika masih berkuasa, Presiden Abdurrahman Wahid pernah memerintahkan Kapolri Rusdihardjo dan Jaksa Agung Marzuki Darusman untuk menutup pulau itu. Tapi, wisata dan judi tetap berjalan seiring di Pulau Ayer.
Menanggapi maraknya perjudian di Pulau Ayer, Kapolres Persiapan Kepulauan Seribu AKBP Boy Rafli mengaku tidak mengetahui jika di wilayah kerjanya berlangsung perjudian dengan omzet miliaran rupiah. Sejak bulan puasa hingga empat hari lebaran, hampir setiap hari petugas kepolisian melakukan patroli di gugusan kepulauan seribu. Terutama di lingkungan padat penduduk, seperti Pulau Tidung, Pulau Untung Jawa dan Pulau Panggang. “Namun tidak satu pun laporan dari staf saya yang menyatakan ada perjudian di Kepulauan Seribu,” seperti diungkapkan Boy kepada Harian Jakarta.
Ia membantah jika kepolisian menutup mata tentang aktivitas perjudian di Pulau Ayer. “Saya akan lakukan penyelidikan, dan bila informasi ini benar, siapapun yang berada dibelakang praktik perjudian ini akan ditindak sesuai hukum,” katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved