Pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump harus berhadapan dengan ancaman peretasan setelah muncul dugaan adanya upaya serangan siber China yang dikenal sebagai Salt Typhoon tengah berusaha untuk menyusup ke perusahaan telekomunikasi Amerika dan mencuri data tentang panggilan telepon AS.
“Serangan ini kemungkinan merupakan peretasan telekomunikasi terbesar dalam sejarah negara kita,” kata Senator Ben Ray Lujan, seorang Demokrat yang mengepalai subkomite telekomunikasi, dikutip Senin (16/12/2024).
“Masih banyak yang belum kita ketahui tentang kerusakan yang disebabkan oleh peretasan Salt Typhoon, tetapi yang kita tahu adalah bahwa lebih banyak yang harus dilakukan untuk mencegah serangan seperti ini,” ujar Ben Ray menambahkan.
Senator Republik Ted Cruz juga berkomentar bahwa serangan dari aktor negara terhadap infrastruktur negara kita tidak akan menjadi yang terakhir.
“Kita harus menutup semua kerentanan dalam jaringan komunikasi,” ujarnya menegaskan.
Pemerintah AS memastikan siap menindak tegas aktor swasta dan musuh yang melancarkan serangan siber terhadap negara mereka.
Pernyataan resmi dari Gedung Putih mengatakan sedikitnya delapan perusahaan telekomunikasi dan infrastruktur di AS telah terkena dampak dengan sejumlah besar metadata warga Amerika dicuri dalam kampanye spionase cyber besar-besaran.
Mike Waltz, calon penasihat keamanan nasional tidak mengatakan secara detail apa yang akan dilakukan pemerintahan Trump dalam menanggapi serangan siber Badai Garam tersebut, tetapi ia berbicara lebih luas tentang pendekatan dan tindakan pemerintahan yang akan datang. Ia mengatakan Washington terlalu lama berfokus pada penguatan pertahanan sibernya.
"Kita perlu mulai mengambil tindakan ofensif dan mulai mengenakan, menurut saya, biaya dan konsekuensi yang lebih tinggi kepada aktor swasta dan aktor negara-bangsa yang terus mencuri data kita, yang terus memata-matai kita," kata Waltz kepada CBS News' Face the Nation pada hari Minggu, seperti dikutip dari Reuters, Senin 16 Desember 2024.
Ia juga mengatakan industri teknologi swasta AS juga dapat membantu membuat musuh rentan serta membantu pertahanan AS.
Pernyataan pejabat AS soal serangan siber Salt Thypoon tersebut dibantah oleh Pejabat Tiongkok. Mereka menggambarkan tuduhan tersebut sebagai disinformasi dan mengatakan bahwa Beijing dengan tegas menentang dan memerangi serangan dan pencurian siber dalam segala bentuk. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved