Delegasi Komisi I DPR-RI meminta Pemerintah Australia lebih sensitif terhadap perasaan bangsa Indonesia dalam isu Papua. Australia diminta menjadi negara tetangga yang baik, saling menghormati dan jujur.
Hal itu diungkap delegasi Komisi I DPR-RI ketika bertemu dengan Perdana Menteri John Howard di Canberra, Selasa sore.
Yuddy Chrisnandi, salah seorang anggota komisi I DPR yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan selain diterima Howard, lima anggota delegasi Komisi I DPR-RI yang didampingi Dubes Hamzah Thayeb itu juga bertemu dengan Menteri Imigrasi Amanda Vastone, wakil Parlemen Australia urusan luar negeri, dan Menlu Alexander Downer. Semua pertemuan dilakukan secara terpisah di gedung Parliament House Canberra.
Anggota Fraksi Partai Golkar mengaku dirinya sempat mengemukakan protes atas kebijakan Australia tentang pemberian visa menetap sementara kepada 42 dari 43 pencari suaka politik dari Provinsi Papua, Indonesia. “Kebijakan yang telah memicu kemarahan Jakarta itu sangat diskriminatif dan tidak didasarkan pada fakta dan kebenaran,” katanya.
Selain Yuddy, anggota delegasi Komisi I DPR-RI yang tiba di Canberra, pada Senin pukul 10.30 waktu setempat dan akan berada di Australia hingga 16 Juni itu adalah Muhammad AS Hikam (FKB), Yusron Ihza (FBPD), Boy M.W.Saul (F-Demokrat), dan Chudlary Syafii Hadzami (F-PPP).
Selama di Canberra dan Melbourne, mereka tidak hanya bertemu Perdana Menteri, Menlu, Menteri Imigrasi, Komisi Gabungan untuk luar negeri dan pertahanan Parlemen Australia, serta Menlu bayangan Australia, tetapi juga dengan ketua oposisi, tokoh masyarakat sipil dan akademisi, Lowy Institute for International Policy, tokoh gereja, Asia Link, dan masyarakat Indonesia.
Sejumlah topik yang akan dibahas kedua pihak adalah penanganan masalah-masalah potensial yang menjadi kendala hubungan kedua negara, dan mencari titik temu dalam menyikapi masalah Papua.
© Copyright 2024, All Rights Reserved