Provinsi Baghlan di Afghanistan, Sabtu (07/06), dilanda banjir bandang. Bencana ini menewaskan 60 orang dan mengakibatkan ribuan penduduk harus mengungsi dari rumahnya. Banjir tersebut disebabkan oleh hujan besar yang turun terus-menerus di Baghlan.
"Penduduk telah kehilangan semua yang mereka miliki seperti rumah, properti, desa, lahan agrikultural dan hewan ternak," kata juru bicara Kepolisian Baghlan, Jawed Basharat, dikutip dari news.com.au, Minggu (08/06).
Jawed menjelaskan, tidak ada yang tersisa bagi korban untuk berjuang hidup. Bahkan kini warga tidak memiliki air yang bisa diminum. Mereka membutuhkan air, makanan, selimut dan tenda.
Wakil Kepala Otoritas Pengelolaan Bencana Nasional (NDMA) Afghanistan, Mohammad Aslam Sayas, mengatakan, tim-timnya telah menyediakan makanan dan obat-obatan untuk para korban. "Bantuan selanjutnya akan tiba secepatnya," ujar Mohammad.
Namun, Basharat mengklaim bahwa bantuan dari pemerintah pusat maupun dari organisasi-organisasi kemanusiaan belum datang kepada para korban. Sementara itu, pejabat-pejabat terkait menyebutkan bahwa jumlah korban jiwa dari banjir ini diduga akan semakin bertambah.
Banjir maupun tanah longsor kerap terjadi saat musim semi yang sering membawa hujan di bagian utara Afghanistan. Terakhir kali banjir parah menghampiri negara tersebut, tercatat 175 orang meninggal dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved