Semakin padatnya penduduk perkotaan, membuat keberadaan lahan untuk bercocok tanam makin sempit. Tapi, tak perlu khawatir. Kini warga perkotaan tetap dapat melanjutkan hobi menanam mereka, meski keberadaan lahan terbatas. Salah satunya dengan metode tanam hidroponik, budidaya tanaman dengan media non tanah dan lebih mengandalkan hidro atau air.
Itulah yang dilakukan Bertha Suranto, pemilik Rumah Hidroponik yang menjadi salah satu pemenang Young Women Innovators Award dari Indonesia. Penghargaan ini yang diberikan pada acara APEC Women and The Economy Forum yang digelar di Nusa Dua Bali, 6-8 September lalu.
Bertha dinobatkan sebagai perempuan muda yang sukses sebagai inovator dan pengusaha dengan mengembangkan teknologi pertanian. Selain itu, ia juga mampu membuka peluang usaha yang lebih luas bagi para perempuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi pembangunan.
Kepada politikindonesia.com, di Jakarta, Selasa (10/09), Bertha mengaku senang dan bersyukur dengan keikutsertaan dirinya dalam ajang ini. “Saya berharap bisa memasyarakatkan hidroponik bisa melalui ajang seperti ini,” ujar dia.
Kepada Elva Setyaningrum, Bertha menjelaskan panjang lebar bisnis hidroponik yang ditekunia. Dia juga mengungkapkan alasan dirinya tertarik pada hidroponik dan ingin lebih memasyarakatkan teknik budidaya ini di Indonesia. Berikut petikan wawancaranya:
Apa itu hidroponik?
Hidroponik merupakan budidaya tanaman dengan media non tanah dan lebih mengandalkan hidro atau air. Hidroponik adalah sebuah pertanian modern sebagai solusi yang menjawab semakin minimnya lahan pertanian. Hemat tempat dan tidak perlu menggunakan tanah.
Sedangkan untuk menahan tubuh batang, umumnya digunakan media substrat, seperti arang sekam, pasir, batu kerikil, gambut, serbuk gergaji, ataupun zeolit. Dengan media ini, tanaman dapat ditegakkan dalam pot dan diletakkan di lahan yang tersedia. Tanaman hidroponik ini juga bisa ditempatkan di teras depan rumah, di samping atau di belakang bahkan di dinding rumah.
Apa alasan anda tertarik mengembangkan budidaya hidroponik di Indonesia?
Awalnya saya tertarik pada hidroponik karena saya hobi bercocok tanam. Tapi, saya ini takut sama cacing. Lalu, saya melihat ada tanaman yang digantung-gantung pakai air. Saya pikir ini menarik. Sepertinya terlihat mudah untuk dipelihara dan tidak menyita waktu. Jadi, kalau kita keluar kota tidak perlu khawatir merawat dan menyiramnya. Karena tanaman itu sudah bisa berdiri sendiri.
Tidak hanya cocok untuk masyarakat diperkotaan, tetapi jika diaplikasikan untuk lahan pertanian, maka selain hasilnya adalah sayuran yang sehat bebas pestisida, produktivitasnya juga lebih tinggi, bisa 4 sampai 8 kali lipat dibanding pertanian biasa.
Apa yang dibutuhkan untuk memulai budidaya dengan hidroponik?
Untuk memulai metode hidroponik, pertama medianya atau tempatnya diperhatikan apakah tanaman bisa tumbuh dengan baik. Misalnya, botol-botol bekas berukuran 1,5 liter yang sudah dipotong menjadi 2. Sementara itu, medianya bisa menggunakan arang sekam. Mungkin di kota besar susah menemukan arang sekam, maka bisa menggunakan serbuk sabut kelapa atau pasir krikkil yang steril. Selain itu, bisa juga mengunakan tumbukan batu bata yang sudah dibakar jadi steril. Jadi bahan-bahan digunakan bisa berasal dari di sekitar kita.
Ada 4 hal yang harus diperhatikan jika ingin mengembangkan tanaman dengan cara hidroponik. Tanaman ini membutuhkan cahaya, membutuhkan air, oksigen dan membutuhkan sumber makanan nutrisi atau disebut pupuk. Setelah 4 hal ini dipenuhi, tanaman tidak perlu lagi tanah. Jadi nutrisi itu harus dipenuhi untuk hidroponik ini.
Bagaimana pengalaman Anda menggunakan media tanam seperti apa?
Awalnya saya menggunakan tanah yang diperkaya kompos. Saya gunakan media ini, karena saat itu saya belum memiliki hidroton atau pun rockwool. Ternyatam tanah adalah ada kelemahannya. Kian lama tanah itu kian memadat jika tidak rajin digemburkan. Akibatnya akar tanaman tidak bisa bernafas dengan bebas.
Memang tanaman tetap tumbuh, namun kalau melihat foto-foto kawan yang sudah menerapkan hidroponik dengan benar, tanaman saya ketika itu terlihat jelek sekali. Padahal semua sudah saya manfaatkan.
Tanaman apa saja yang bisa dikembangkan dengan cara hidroponik?
Beberapa tanaman yang bisa ditanam dengan metode ini misalnya jenis sayuran, apotek hidup atau bunga. Saya sendiri pernah mencoba menanam pakchoy, kangkung, bayam dan saat ini yang sedang berkecambah tanaman sawi.
Apa yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode hidroponik?
Setiap tanaman pasti membutuhkan sumber makanan yang berbeda. Tanaman sayuran daun misalkan, pasti akan berbeda dengan jenis sayuran yang memiliki buah. Begitu juga dengan intesitas cahayanya yang berbeda. Tanaman sayur tidak membutuhkan sebanyak tanaman sayuran buah seperti cabe, tomat atau semangka, melon dan sebagainya.
Apa kelebihan budidaya hidroponik?
Bagi masyarakat perkotaan yang punya hobi bercocok tanam, metode hidroponik sangat sesuai. Tanaman hidroponik ini tak butuh lahan luas. Bisa ditempatkan di teras depan rumah, di samping atau di belakang bahkan di dinding rumah. Pengetahuan tentang hidroponik saat ini juga sudah tersebar luas. Tinggal searching di internet. Sedang pengetahuan soal nutrisi tanaman, bisa di dapat di toko-toko pertanian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved