Bulat sudah keinginan PT Kereta Api (Persero) menaikkan harga tiket kereta kelas ekonomi untuk semua jurusan. Termasuk kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek. Setelah tertunda dua kali, kali ini kenaikan diberlakukan besok, Sabtu (08/01). Kenaikan antara Rp500 sampai Rp2.000.
Kepala Humas PT KA Daerah Operasional I, Mateta Rizalulhaq, mengungkapkan hal itu, kemarin.
Menurut Mateta, sosialisasi sudah lama mereka lakukan. Hampir di setiap stasiun terpampang pengumuman rencana kenaikan tarif tersebut, dipasang oleh PT KA. Termasuk ketika ada penundaan, Juli lalu. Lalu, tertunda lagi pada Oktober 2010.
"Sekarang benar-benar terealisasi."
Untuk besaran kenaikan tarif kereta rel listrik, menurut Husein Nurroni, Vice President Pemasaran dan Angkutan Penumpang PT KA, sebesar Rp500 - Rp2.000.
Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM.48 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan No. KM.35 Tahun 2010 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Kelas Ekonomi.
Di situ disebutkan, rencana kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi, yang dijadwalkan 1 Juli 2010, diundurkan menjadi 1 Oktober 2010. Pemerintah mempertimbangkan kondisi masyarakat, selain kesiapan sarana dan prasarana yang ada. Akhirnya kenaikan tarif ekonomi dieksekusi pada 8 Januari ini.
Keterlambatan Kereta
PT KA menambah 30 unit KRL seri 05, pada akhir 2010. Tambahan armada kereta ini telah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sejak 31 Desember 2010. Dijadwalkan kereta ini beroperasi Februari mendatang setelah melalui sertifikasi. Dengan begitu total penambahan KRL seri 05 mencapai 110 armada sepanjang 2010.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KJC) Bambang Wibiyanto mengemukakan, Juli dan Oktober lalu, pihaknya telah menambahkan armada KRL seri 05 sebanyak 20 unit. Kereta sudah siap beroperasi pada 2010. Untuk KRL seri 7000 telah ditambah sejak Maret sebanyak 40 unit. Saat ini KRL seri 7000 tersebut telah bersertifikasi dan beroperasi.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT KJC Makmur Syaheran, penambahan armada baru itu untuk menggantikan armada yang bermasalah. Armada baru yang dioperasikan itu, kereta kelas ekonomi AC dan ekspres.
Setelah penambahan itu, Makmur memastikan keterlambatan jadwal kereta dapat semakin berkurang. Pengoperasian armada baru berlaku proporsional sesuai kebutuhan penumpang setiap rute.
Meski begitu, Makmur menyebutkan, armada baru untuk lintas Bogor dan Jakarta akan lebih banyak. Karena, jalur itu merupakan lintas terpadat, yaitu 73 persen dari total penumpang KRL.
© Copyright 2024, All Rights Reserved