Nilai tukar rupiah yang fluktuatif atau naik-turun belakangan ini belum memberikan dampak negatif terhadap investasi di Indonesia.
"Volatilitas, saya belum lihat perkembangan. Tampaknya belum tercermin dalam angka dan realisasi atau komitmen maupun persetujuan. Tidak kelihatan ada perkembangan negatif akibat katakanlah nilai tukar, inflasi sudah baik," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar di Gedung Bank Indonesia (BI) Jakarta, Jumat (04/07).
Mahendra menilai, direct investment atau investasi langsung lebih didorong dari perkiraan jangka menengah dan bukan dari volatilitas atau naik-turun dari hari ke hari.
"Agak beda indikator yang dicermati investor penanaman modal langsung atau portfolio," ujar Mahendra.
Menurut Mahendra, investasi yang kendor akibat Pemilihan Umum (Pemilu) dikarenakan ada perusahaan yang saat ini sedang membuat line baru untuk material yang digunakan dalam ban yang berteknologi tinggi.
"Kayak polyster dan nylon teknologi khusus, dia sampaikan dia akan tetap kembangkan program investasi ke depan. Unilever juga sudah schedule. Yang sebenarnya yang dia tunggu masalah status tanah bukan pilpres," kata Mahendra.
© Copyright 2024, All Rights Reserved