Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menghadirkan inovasi untuk menunjang kinerja para pelaku usaha agribisnis di bidang pertanian. Salah satunya dengan meluncurkan PrioQ Klik sebagai layanan informasi perkarantinaan. Sehingga layanan pertanian di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta lebih efisien, dengan percepatan waktu mencapai 80 persen dari sebelumnya.
"PriokQ Klik! adalah layanan inovasi Karantina pertama di Indonesia. Layanan ini memungkinkan bagi eksportir dan importir produk pertanian untuk memonitor proses permohonan pemeriksaan karantina (PPK) secara online. Hal ini berbeda dari layanan sebelumnya yang dilakukan secara manual atau antri diloket layanan," kata Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Purwo Widiarto kepada politikindonesia.com di Jakarta usai meluncurkan PrioQ Klik di Jakarta, Selasa (20/12).
Kini, lanjutnya, pengguna jasa dapat memonitor PPK yang diajukan tanpa harus menunggu. Bahkan, perkiraan biaya yang harus dibayar juga dapat langsung dilihat. Selain itu, pembayaran jasa pin dapat dilakukan secara online seperti kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya. Inovasi pembayaran online ini juga menutup kemungkinan markup biaya karantina yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Inovasi ini kami lakukan untuk mempermudah, mempercepat serta meningkatkan profesionalisme kami dalam memberikan pelayanan terbaik dan realtime. Selain itu, aplikasi ini mendukung penuh komitmen stop gratifikasi dan pungutan liar (pungli) yang marak saat ini," paparnya.
Menurutnya, dengan program sekali klik ini para pengguna jasa bisa lebih mudah melakukan permohonan pemeriksaan karantina, tanpa dibayangi pelayanan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan awareness/kesadaran publik untuk bersama-sama lindungi sumberdaya alam dari kemungkinan masuknya hama penyakit hewan dan tumbuhan maupun bioterorisme.
"Inovasi layanan kani ini sangat berguna untuk mendukung akselerasi ekspor produk pertanian. Selain itu sebagai upaya pencegahan terhadap resiko tersebarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan. Layanan publik berbasis sistem informasi menjadi keniscayaan guna terus perkuat perlindungan sumber daya alam kita," ujarnya.
Dijelaskan, dengan inovasi tersebut pihaknya dapat meningkatkan pengawasan di wilayah kerja, baik di pelabuhan internasional, dry port, kantor pos, maupun pelabuhan domestik dan penumpang. Hal itu dilakukan seiring dengan peningkatan jumlah komoditas pertanian yang dilalulintaskan.
"Selain pengawasan, inovasi karantina terutama terkait pemberantasan gratifikasi dan pungli juga terus diupayakan guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut membantu pemerintah dalam melindungi sumber daya alam yang dimiliki. Karena kami ingin mewujudkan pelayanan yang professional bebas gratifikasi dan pungli," ungkapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved