Kepolisian berencana menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menelusuri dugaan korupsi pada proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Kerjasama dengan BPK tersebut untuk menelisik jumlah kerugian negara.

"Kan korupsi ada kerugian negara, ada keterangan orang orang yang perlu dianalisa. Nanti BPK lebih tahu. Kami kan bukan BPK, perlu ada saksi ahli soal kerugian negara itu. Mereka lebih tahu," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (06/11).

Sayangnya Argo enggan merinci fakta apa yang didapat penyidik terkait dugaan korupsi dalam proyek tersebut. Menurut dia, hal tersebut akan diketahui setelah penyidik memeriksa saksi-saksi. “Masih kami dalami. Berapa kerugian negara, kami periksa, faktanya seperti apa, kejanggalan seperti apa," kata Argo.

Seperti diberitakan, Polda Metro telah menaikkan status kasus itu dari penyelidikan ke penyidikan. Meski demikian, polisi menyatakan, belum menetapkan siapa tersangkanya.

Rencananya, dalam waktu dekat ini polisi akan meminta keterangan dari Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta.