Demo besar-besaran yang terjadi di Bulgaria sepuluh hari terakhir telah memaksa Perdana Menteri (PM) Bulgaria, Boyko Borissov mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam 10 hari terakhir, ratusan ribu orang turun ke jalan di negara itu memprotes kebijakan kenaikan tarif listrik yang tinggi.
“Kami punya martabat dan kehormatan. Rakyatlah yang membuat kami berkuasa dan kami menyerahkannya kembali kepada mereka hari ini," ujar Borisov kepada parlemen saat mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (20/02).
Ditambahkan Borisov, dirinya tak akan ikut serta dalam pemerintahan interim setelah pengunduran dirinya. Borisov mengatakan dirinya akan menyerahkan surat pengunduran dirinya setelah sidang reguler kabinet, hari ini juga.
Langkah ini diambil Borisov setelah ratusan ribu demonstran turun ke jalan-jalan sejak akhir pekan lalu untuk menyampaikan protes terhadap pemerintah. Para demonstran menyebut pemerintah telah gagal memperbaiki standar kehidupan rakyat. Para demonstran juga memprotes tingginya tarif listrik. Demontrasi mulai terjadi 10 hari lalu dan berlanjut di seluruh wilayah sejak itu.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bulgaria mengatakan, pada hari sebelumnya pendemo yang melawan kenaikan tarif listrik terjadi di 10 kota termasuk di ibukota negara itu, Sophia. Dalam demonstrasi di ibukota itu, sedikitnya 25 demonstran ditahan dan puluhan lainnya terluka.
Dalam peristiwa tersebut, 3 mobil polisi dan sejumlah kendaraan rusak dalam bentrokan pendemo dan polisi. Pada Selasa lalu, Perdana Menteri Bulgaria mengatakan tarif listrik bisa dipotong 8 persen. Dia juga memutuskan untuk memecat wakil perdana menteri dan menteri keuangan, Simeon Djankov.
© Copyright 2024, All Rights Reserved