Aksi Rp1.000 untuk TKI terus mendapat simpati. Ribuan tenaga kerja Indonesia di Singapura mendukung gerakan Migrant Care dan aktivis buruh migran di Jakarta dan kota-kota lain itu. Mereka menilai, langkah tersebut semestinya menggerakkan hati pemerintah untuk lebih melindungi tenaga kerja Indonesia, terutama di Arab Saudi.
Ketua Umum Himpunan Penata Laksana Rumah Tangga Indonesia di Singapura (HPLRTIS) Marni Markasan, mengemukakan hal itu dalam dialog terbuka Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Singapura, Minggu (23/01).
Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Wardana memfasilitasi dialog yang diselenggarakan di Sekolah Indonesia di Singapura. Acara dihadiri Anggota Komisi VIII dari Fraksi PDI-P Adang Ruchiatna, Anggota Komisi IX dari Fraksi PDI-P Rieke Dyah Pitaloka, dan Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDI -P TB Hasanuddin.
Sedikitnya 92.000 TKI pembantu rumah tangga yang bekerja di Singapura, menyokong gerakan itu. Mereka menyampaikan simpati atas kejadian banyaknya TKI bermasalah di Arab Saudi terkendala pemulangannya. Para TKI itu sampai menggelandang dan menginap di kolong jembatan di sana.
Seperti diketahui, Migrant Care dan aktivis buruh menggalang dana untuk memulangkan 285 TKI bermasalah yang hidup di bawah jembatan Kandara, Jeddah, Arab Saudi. Mereka mengajak seluruh warga Indonesia. mengumpulkan Rp1.000 per orang untuk membiayai pemulangan TKI bermasalah itu.
"Bagaimana Bapak dan Ibu Anggota DPR melihat aksi tersebut. Apakah mencoreng pemerintah atau tidak?" kata Marni.
Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PDI-P Eva Kusuma Sundari menyambut baik gerakan tersebut. Menurut Eva, DPR tetap memperjuangkan perlindungan dan penanganan TKI di negara penempatan.
Menurut Eva, Fraksi PDI-P proaktif menampung usulan dan draf aktivis buruh migran untuk memperbaiki regulasi berkait TKI. Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya DPR meningkatkan perlindungan negara terhadap TKI.
Rieke menyampaikan, TB Hasanuddin telah memperjuangkan peningkatan dana perlindungan TKI dalam anggaran. "Alhamdulillah, Komisi I telah memperjuangkan dana perlindungan TKI Rp1 triliun sampai 2014. Untuk gerakan Rp1.000 untuk TKI di Arab Saudi, seharusnya itu menjadi kritik keras terhadap pemerintah," kata Rieke.
© Copyright 2024, All Rights Reserved