Dalam pandangan sebagian orang, dunia politik adalah yang kotor dan penuh tipu daya nan keji. Sikap itu bisa jadi benar, bila dalam melakukan kegiatannya, sebuah partai politik melakukan kegiatan yang hanya bersifat menjegal lawan, menjatuhkan orang, ingin lebih menguasai secara otoriter, serta tindakan keji lainnya.
Cara pandangan seperti itulah yang ingin diubah oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Yusuf Kalla. Hal tersebut disampaikannya ketika menghadiri acara peringatan Hari Ulang tahun (HUT) Partai Golkar tingkat Kalsel, di aula Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Senin (22/1) malam. Caranya, dengan menjalankan kegiatan partai dengan baik dan benar.
Untuk itu, sebuah kegiatan partai politik harus bisa berlaku adil, jujur, konsekuen, bermartabat, dan selalu mendahulukan kepentingan rakyat banyak, bangsa dan negara. Dengan begitu, barulah sebuah partai bisa dikatakan bersih.
Untuk mencapai itu, Kalla yang juga Wakil Presiden itu mengatakan partai yang dipimpinnya menekankan ke seluruh pengurus partai, anggota partai, serta kader partai agar melakukan kegiatan politik secara bersih dan jujur sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Sebagai sebuag partai politik besar, golkar bisa mempelopori kegiatan berpolitik yang bersih, dengan melihat kepentingan umum diatas kepentingan golongan, partai, namun selalu mendahulukan kemajuan masyarakat bangsa dan negara. ”Bila partai Golkar bisa menciptakan iklim yang sehat di masyarakat, maka akhirnya partai ini bisa lebih dicintai lagi di masa mendatang,” kata Kalla.
Diberbagai negara, bilamana sebuah partai mampu menunjukkan kinerja mensejahterakan masyarakat maka partai tersebut tidak usah susah payah berkampanye setiap kali Pemilu, tetapi rakyat tanpa dikomando akan memilih partai tersebut.
Seperti partai berkuasa UMNO Malaysia atau partai berkuasa di Jepang, disana setelah partai itu menunjukan sifat membangun masyarakatnya, maka partai itu selalu menang dalam setiap kali Pemilu, maka tak heran kalau partai itu selalu berkuasa sampai 40-an tahun.
Mengenai keberadaan Partai Golkar sendiri ia mengakui terjadi pasang surut sejak didirikan tahun 42 tahun lalu, dan sempat berkuasa selama 30 tahun, tetapi bukan berarti partai ini berakhir setelah sempat menjadi sorotan. Walau sempat menurun perolehan suaranya pada 1999, tetapi pada pemilu 2004 Golkar kembali meraih perolehan suara terbanyak.
© Copyright 2024, All Rights Reserved