Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi, menengarai gerakan Islamic State Iraq and el-Sham (ISIS) adalah gerakan kontra intelijen buatan Yahudi.
"Saya curiga, jangan-jangan ini permainan terselubung kontraintelijen dengan menggunakan jaringan islam," kata mantan Ketua Umum PBNU itu di hadapan ribuan jamaah di Subang, Jawa Barat, Rabu (08/04).
Hasyim menegaskan, jika ISIS ingin menegakkan syariat islam dengan benar, semestinya yang menjadi musuh utama mereka adalah Yahudi. Akan tetapi, ISIS malah membiarkan Yahudi, sedangkan umat Islam di Yaman dan Suriah dibantai.
Menurut Hasyim, dalam praktiknya, gerakan ISIS mengkafirkan sesama pemeluk islam. "ISIS merasa dialah yang paling benar, sementara yang lain salah," ujar Hasyim yang juga pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang, Jawa Timur itu.
Untuk itu, Hasyim meminta umat Islam sadar dan membuka mata lebar-lebar terhadap gerakan ISIS yang telah memecah belah umat Islam. Hasyim berharap umat Islam di Indonesia, tidak terprovokasi dan mengikuti ajaran radikal yang diajarkan ISIS tersebut.
Ketua Pengurus Cabang NU Subang, K.H Musfiq Amrullah, juga sepakat dengan Hasyim soal penilaian ISIS sebagai gerakan kontraintelijen. "Tidak mustahil itu terjadi," kata Musfiq.
Menurut Musfiq, sudah ada contoh konkret sebelumnya yakni gerakan Al-Qaedah. "Sekarang baru terbongkar bahwa Al-Qaedah itu buatan mereka (Yahudi)," kata Musfiq.
Sementara itu, untuk menangkal gerakan Islam radikal dan ISIS di wilayah Subang telah dibentuk Foruk Komunikasi Ulama-Umara (FKU2). "Kami akan bergerak cepat buat mengantisipasi gerakan islam radikal dan ISIS," kata Ketua FKU2, Ojang Sohandi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved