Partai Demokrat telah menyiapkan program pembangunan bangsa untuk 5 tahun ke depan. Ada 11 program kongkret yang bakal diimplementasikan, apabila Demokrat kembali memenangkan pemilu legislatif (Pileg) serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.
Program tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berorasi dalam kampanye terbatas partainya, di Jakarta, kemarin. "Tentu sasaran yang akan dicapai bukan retorika dan angan-angan. Program ini bukan asal-asalan dan teriak-teriak,” ujar SBY.
SBY mengatakan, program yang disiapkan, tersebut disusun setelah menarik garis dan pembelajaran manajemen pemerintahan selama ini.
Ia menyebut, visi dan misi program Demokrat, terdiri dari 6 butir. Yaitu, pertama; ekonomi tetap tumbuh tinggi dan semakin kuat. Kedua, kesejahteraan rakyat mesti terus ditingkatkan. Ketiga, peningkatan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
Keempat, politik dan demokrasi semakin stabil dan matang. Kelima, penguatan aparat TNI/ Polri demi kedaulatan NKRI. Keenam, peningkatan peran Indonesia di mata internasional. “Jangan main-main, ini semua untuk bangsa,” ujar SBY.
SBY menambahkan, partai, yang digagas dan didirikannya, telah menetapkan 11 sasaran khusus yaitu: penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, pangan dan energi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan kewirausahaan, modernisasi TNI/ Polri, buruh dan Tenaga Kerja Indonesia, pembangunan daerah dan desa, kesejahteraan pegawai dan guru, infrastruktur investasi dan pemberantasan korupsi.
SBY menjelaskan secara teknis, 1 per 1 dari 11 sasaran khusus tersebut.
Pertama, dalam aspek penanggulan kemiskinan, seluruh program pro-rakyat seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Jaminan Kesehatan Masyarakat, beras miskin dan lain-lain akan dilanjutkan dan ditingkatkan. Alokasi anggaran 5 tahun ke depan hingga Rp1.000 triliun.
Kedua, mengenai pendidikan umum dan agama ditingkatkan. BOS dan beasiswa diperbesar. “Gaji guru, dosen dan peneliti dinaikkan. Alokasi anggaran mencapai Rp3.000 triliun,” ujarnya.
Ketiga, kesehatan rumah sakit dan puskesmas diperbanyak. Kesejahteraan dokter dan tenaga medis ditingkatkan. “Pada 2019 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) mencakup semua penduduk Indonesia,” tegasnya.
Keempat, dalam bidang pangan dan energi harus ada peningkatan pertanian, kelautan, perikanan dan kelautan. “Kilang BBM (bahan bakar minyak) dibangun, daya listrik ditingkatkan hingga 65.000 mega watt,” katanya.
Kelima, dilakukan program kewirausahaan besar-besaran hingga 2 juta orang. Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditingkatkan hingga Rp200 triliun.
Keenam, program pengembangan kekuatan TNI/ Polri akan terus ditingkatkan. Termasuk, alutsista, personel, gaji, remunerasi. Personil Polri ditambah 100 ribu orang.
Ketujuh, peningkatan kesejahteraan buruh. “Era buruh murah sudah selesai. Perlindungan dan pelayanan TNI harus ditingkatkan,” ujarnya.
Kedelapan, alokasi anggaran untuk daerah terus ditingkatkan hingga Rp1.000 triliun per tahun. Anggaran desa hingga Rp100 triliun dan Rp1 miliar per desa, per tahun.
Kesembilan, peningkatan gaji PNS dan guru. Pegawai terendah pada 2019 mesti mencapai Rp5 juta rupiah.
Kesepuluh, sasaran MP3EI hingga tahun 2025 mencapai Rp4.500 triliun.
Kesebelas, pemberantasan korupsi jalan terus tanpa pandang bulu. “Penting diutamakan aspek pencegahan. Jangan menjebak. Ingatkan barangkali ada yang tidak tahu tindakannya keliru. Kalau sudah diingatkan berkali-kali tetap korupsi, sanksi diberikan. Mari kita berupaya mencegah korupsi,” tegasnya.
Menurut SBY keseluruh sasaran khusus itu bukanlah ilusi dan wacana. Dia juga mengajak seluruh pihak melakukan perubahan dan membangun negara ke arah lebih baik.
“Hal-hal yang sudah baik jangan diganti dan diubah. Apalagi tidak jelas seperti apa perubahannya. Apalagi hanya teriak-teriak perubahan,” tukasnya.
Menurutnya, mengelola negara dan pemerintahan jangan sampai hanya bersifat eksperimen. “Kita tak boleh eksperimen coba-coba. Negara ini dan rakyat punya harapan dan masa depan. Jangan sampai perubahan tidak berangkat dari perencanaan strategis, manajemen dan akuntabel,” ucapnya.
Dia berharap Indonesia tidak kembali mengalami krisis dan masa kelam. “Mari kita bermohon agar krisis tidak terulang dan tidak terjadi lagi,” ucapnya.
“Oleh karenanya jangan sampai ada salah urus dan manajemen pemerintahan gegabah. Ini negara dan pemerintahan yang besar, jangan asal-asalan. Bersama Demokrat, mari kita jaga dan bahkan tingkatkan hal sudah baik, jangan diobrak-abrik,” tegasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved