Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor di wilayahnya. Status ini berlaku sampai 31 Mei 2018.
"Sesuai arahan BNPB bahwa sudah ditetapkan siaga satu darurat bencana terutama banjir dan longsor yang akan berlangsung sampai 31 Mei mendatang," terang gubernur yang akrab disaba Aher itu saat meninjau longsor di Riung Gunung, Puncak, Kabupaten Bogor, Selasa (06/02).
Aher mengatakan, setidaknya 82 persen wilayah Jabar dan 90 persen (khususnya di Kabupaten Bogor) termasuk wilayah rawan bencana. Karenanya, masyarakat dihimbau meningkatkan kewaspadaan terutama untuk tidak tinggal di dataran tinggi maupun wilayah tebing.
"Jawa Barat itu wilayah bumi vulkanik muda. Subur tapi rawan bencana. Masyarakat bisa turut menjaga lingkungan dan menormalisasi kawasan hutan yang menjadi kunci utama dalam keseimbangan lingkungan," tuturnya.
Aher menyebutkan ada banyak titik rawan bencana di wilayah Jabar terutama wilayah Bandung, Bogor, Garut, dan Cianjur.
Aher mengatakan longsor yang terjadi di beberapa lokasi terus ditangani, begitu juga mitigasi bencana terus dilakukan. Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama puncak musim hujan.
Terkait longsor di kawasan Puncak, ada beberapa titik yang mengalami longsor sehingga mengakibatkan jalur Puncak tertutup untuk berbagai jenis kendaraan.
Upaya penanganan sangat tergantung pada cuaca. "Tapi kalau hujan terus seperti saat ini, dan curah hujan di atas rata-rata akan sulit," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved