Penggunaan internet di Indonesia berkembang pesat dalam lima tahun terakhir. Tidak heran kalau akhirnya penduduk Indonesia menjadi salah satu pengguna terbesar Facebook dan Twitter, di dunia. Orang Indonesia termasuk paling aktif dalam berkomunikasi di jejaring sosial. Aktifitas itu menumbuhkan ekonomi kreatif, yang berkorelasi positif dengan pengembangan dunia pariwisata dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional.
"Orang Indonesia itu suka ngerumpi di jejaring sosial. Saya tidak tahu, apa bahasa Inggris yang pas bagi kata tersebut," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, saat menjadi salah satu pembicara dalam acara alumni The Wharton School di Grand Ballroom Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (23/06).
Dalam pengamatan Mari Pangestu, bagi orang Indonesia, khususnya di Jakarta, memiliki lebih dari satu alat telekomunikasi, seperti BlackBerry atau tablet, suatu keharusan. Ini membuktikan, tingkat penggunaan sarana komunikasi di Negeri ini begitu tinggi dan tentu berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
Pada forum itu, Mari menceritakan kesuksesan salah satu industri ekonomi rumah tangga atau industri kreatif di Bandung, yang memproduksi keripik pedas. Ternyata kesuksesan itu, berkat promosi melalui jejaring sosial, Twitter. Itu membuktikan dalam menumbuhkan tingkat perekonomian membutuhkan kreativitas tinggi, seiring perkembangan jaman yang sarat teknologi.
"Mereka sukses mengembangkan usaha makanan tradisional ini menjadi terkenal di kalangan anak muda dengan sistem multilevel marketing dan promosi di jejaring sosial," ujarnya.
Untuk bisa berkembang seperti sejauh itu, industri ekonomi di Indonesia juga perlu mengedepankan kebebasan berekspresi. Karena, Indonesia negara demokrasi, kreativitas bisa berkembang dengan kebebasan berekspresi.
Mari juga menjelaskan efek pariwisata dan ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya ekonomi domestik. Ia berkesimpulan, Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi tonggak pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kita memiliki kultur budaya yang kaya untuk bisa dikembangkan menjadi sebuah industri kreatif."
Mari Elka Pangestu
© Copyright 2024, All Rights Reserved