Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua kementerian dan lembaga untuk segera membangun sistem pengadaan, belanja dan pajak elektronik. Tujuannya agar ke depan proses pengadaan barang dan jasa lebih efisien.
“Berdasarkan hitungan yang dilakukannya, jika sistem elektronik untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah serta BUMN diterapkan 2015 ini maka efesiensi yang didapat bisa mencapai Rp795 triliun,” kata Jokowi di Jakarta, Selasa (26/05).
Jokowi menjelaskan, angka ini didapat dari belanja barang dan jasa pemerintah pusat dan daerah ditambah BUMN yang besarannya mencapai Rp2.650 triliun dikalikan potensi efesiensi pengadaan barang secara elektronik yang diperkirakannya bisa mencapai 30 persen dari total belanja tersebut.
"Itu 30% kalau 20% saja 530 triliun, besar sekali, oleh sebab itu kenapa saya sampaikan bangun sistemnya e-procurement, e-budgeting, e-catalog dan audit pajak online secepatnya ," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, selain tujuan efesiensi, penerapan sistem- sistem tersebut juga harus dilakukan untuk mempermudah pengawasan dan mencegah terjadinya korupsi.
"Ini akan menjadi pagar dan tembok besar dalam pencegahan korupsi, kalau masih ada yang loncat pagar itu, langsung gebuk saja," ujar Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved