Pers nasional dituntut untuk kembali mengutamakan kepentingan publik dan menegakkan perannya sebagai pilar demokrasi dalam membawa bangsa ke arah yang lebih baik ke depannya. Sebab kondisi saat ini derasnya aliran informasi bohong (hoax) berpotensi merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Selamat, hari ini kita kumpul semua di Ambon untuk memperingati HPN (Hari Pers Nasional), kita berharap media mainstream kembali mampu memperkuat persatuan, dan bisa mencerdaskan masyarakat," kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan usai melantik Dewan Pengurus Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Maluku (IARMI) di Ambon, Maluku, Rabu (08/02).
Mantan Menteri Kehutanan Periode 2009-2014 itu mengingatkan, jika pers tidak kembali menjadi "merah putih", dalam artian mengesampingkan kepentingan golongan dan mengutamakan kepentingan publik, masyarakat bisa sewaktu-waktu terjerumus pada informasi-informasi palsu.
Selain itu, Zulkifli juga mengharapkan pers nasional perlu meningkatkan kualitas standar jurnalistiknya. "Akan bahaya sekali jika masyarakat mulai meragukan media-media mainstream kita. Pokoknya yang penting jaga persatuan," kata Zulkifli.
Zulkifli mengimbau masyarakat untuk mampu bersikap hati-hati serta bijaksana dalam mengonsumsi berbagai informasi yang berisi kebohongan dan bersifat tidak proporsional.
"Kami berharap segala berita-berita yang ekstrem, yang aneh, kami harus crosscheck, re-confirm, jangan sampai kita termakan hoax. Harapannya itu tadi, kembali ke media "merah putih" untuk menjaga kebhinnekaan, menjaga kesatuan," kata Zulkifli.
Ketua MPR dipastikan ikut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara peringatan Hari Pers Nasional 2017 yang diselenggarakan di Ambon, Maluku tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved