Tokoh agama dan tokoh masyarakat di Nusa Tenggara Timur diminta untuk turut berperan membantu meredam konflik antar warga yang terjadi di 2 desa di Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur. Sengketa itu dipicu oleh perebutan tanah ulayat.
Ajakan itu disampaikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya di Kupang, Rabu (03/10). “Saya sudah melakukan komunikasi melalui telepon dengan beberapa tokoh agama dan juga tokoh masyarakat. Saya minta bantuan untuk menjaga suasana agar tercipta situasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.”
Lebu Raya yang juga putra asal Pulau Adonara itu mengaku, memahami karakter orang Adonara. Ia menyesalkan insiden itu dan masyarakat untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah ini, tetapi duduk bersama, merembuk untuk mencari jalan penyelesaian secara kekeluargaan.
Gubernur meminta Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin untuk mengajak para tokoh agama dan masyarakat setempat untuk berdiskusi mencari solusi penyelesaian terbaik, tanpa harus menggunakan kekerasan. Bahkan jika terjadi masalah yang berkaitan dengan hukum, maka silahkan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Ini soal perebutan tanah antar warga dua desa. Masing-masing mengklain sebagai pemilik. Disini kita harus bisa berkomunikasi dengan banyak pihak, supaya bisa memahami permasalahan yang sebenarnya untuk membuat suatu keputusan yang bisa diterima kedua belah pihak," ujar Lebu Raya.
Gubernur NTT berharap, bantuan keamanan baik dari Maumere maupun dari Kupang oleh Polda Nusa Tenggara Timur bisa membuat suasana di wilayah itu lebih tenang agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.
Seperti diberitakan, massa di dua desa terlibat perang tanding pada Selasa (02/10) dini hari. Bentrokan ini mengakibatkan 2 orang terkena panah dan saat ini sedang dalam perawatan intensif di RSUD Larantuka. Dua korban yang terkena anak panah itu adalah warga dusun Riang Bunga yakni Dominikus Nuho dan Hendrikus Asan.
Satu orang korban dilaporkan terkena panah pada bagian dagu dan seorang lainnya terkena panah pada bagian pinggang dan panah masih tertancap di badan saat dilarikan ke RSUD Larantuka. Dalam insiden itu juga, 2 rumah penduduk dan 6 buah lumbung pangan milik warga dibakar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved