Pemerintah kembali menjual sukuk negara melalui lelang surat berharga syariah negara (SBSN). Ada lima seri sukuk negara yang dilelang. Dari lelang itu pemerintah berhasil meraup dana sebesar Rp 631 miliar. Dana itu akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2012.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rabu (03/10) menyebutkan, lelang penjualan 5 seri sukuk negara dilaksanakan pada Selasa (02/10) kemarin, dengan jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp1,4 triliun.
Penawaran yang masuk untuk seri SPNS03042013 mencapai Rp265 miliar dengan imbal hasil terendah yang masuk 4,50 persen dan tertinggi 5,75 persen. Dari jumlah penawaran tersebut, pemerintah memenangkan sebesar Rp90 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,69 persen.
Seri sukuk negara itu merupakan sukuk berjangka pendek dengan imbalan secara diskonto, akan jatuh tempo pada 3 April 2013, dengan 'underlying asset' barang milik negara berupa tanah dan bangunan. Penawaran yang masuk untuk seri PBS001 mencapai Rp756 miliar dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,97 persen dan tertinggi 6,50 persen.
Pemerintah memenangkan sebesar Rp460 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,02 persen dan tingkat imbalan 4,45 persen. Sukuk negara seri PBS001 akan jatuh tempo pada 15 Februari 2018.
Penawaran yang masuk untuk PBS004 mencapai Rp 102 miliar dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,81 persen dan tertinggi 7,25 persen. Jumlah dimenangkan sebesar Rp81 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,84 persen. PBS004 memiliki tingkat imbalan 6,10 persen dan akan jatuh tempo 15 Februari 2037. Penawaran yang masuk untuk PBS002 mencapai Rp209 miliar dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,25 persen dan tertinggi 6,75 persen.
Penawaran yang masuk untuk PBS003 sebesar Rp68 miliar dengan imbal hasil terendah 6,63 persen dan tertinggi 7,00 persen. Tidak ada yang dimenangkan untuk penawaran yang masuk pada PBS002 dan PBS004.
© Copyright 2024, All Rights Reserved