Petugas penyelamat Australia dan Indonesia masih terus mencari korban kapal pencari suaka yang tenggelam di perairan antara Indonesia dan Australia, Kamis (21/06). Sejauh ini, sudah 109 orang yang diselamatkan dan seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun. Penumpang di kapal tersebut berasal dari Sri Lanka. Diperkirakan semua penumpang adalah laki-laki.
"Usaha kita sekarang adalah menyelamatkan sebanyak mungkin korban," kata Clare di Sydney. "Kita sedang dalam bingkai waktu dimana para korban masih bisa diselamatkan," kata Menteri Dalam Negeri Australia Jason Clare dalam keterangan pers di Sydney, Jumat (22/06).
Menurut Clare, suhu air laut di kawasan sekitar 29 derajat dan para korban akan bisa bertahan sampai 36 jam bila mereka memakai pelampung ataupun bergantung pada pecahan kapal.
Clare menjelaskan, 40 dari 110 orang yang diselamatkan berada di ujung kapal kemarin sore, sementara yang lainnya ditemukan terapung di antaranya sampai 3 mil laut (sekitar 6 km) dari tempat kejadian. Lokasi kecelakaan terjadi di wilayah pencarian dan penyelamatan Indonesia, namun Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) bekerjasama sama dengan BASARNAS dalam melakukan pertolongan.
Saat ini kapal Australia HMAS Wollongong sedang membawa 110 orang yang selamat tersebut ke Christmas Island dan kemudian kembali lagi ke daerah bencana.
Clare mengatakan, tim pertolongan Australia tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 5 sore waktu setempat dan menurunkan sekoci penyelamat yang bisa menampung sekitar 40 orang.
Menurut Clare, pihak berwenang Indonesia sudah melakukan hal yang maksimal dalam memberikan bantuan. Karena lokasi kecelakaan adalah 38 mil laut dari wilayah pantai Indonesia.
Sementara itu, mengenai kabar satu kapal lagi yang mengalami kecelakaan di lepas pantai Timor Leste tidak benar, Menter Clare membantahnya. "Usaha pencarian dan pertolongan untuk kapal itu sekarang sudah dihentikan."
© Copyright 2024, All Rights Reserved