Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua DPP Partai Demokrat Umar Arsal, Selasa (02/10) ini. Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu dimintai keterangan terkait adanya dugaan aliran dana proyek fasilitas olahraga Hambalang ke kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010.
“Dalam suratnya dijelaskan hanya soal Kongres Demokrat,” terang kata Umar kepada pers di kantor KPK. Umar telah tiba di kantor KPK sekitar pukul 08.30 WIB.
Namun, ia hanya menghadap penyidik KPK sekitar 30 menit, lalu kembali ke kompleks DPR, Senayan. “Karena saya ada paripurna. Nanti saya diperiksa lagi,” terang dia
Nama Ketua DPP Demokrat tersebut sebelumnya pernah disebut dalam persidangan M Nazaruddin oleh saksi Diana Maringka, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Minahasa Tenggara Partai Demokrat.
Di persidangan, Diana mengaku dapat uang US$7 ribu, Rp100 juta, dan Rp30 juta dalam beberapa tahap saat kongres Partai Demokrat berlangsung. “Uang itu dari Pak Umar Arsal, dari tim sukses Pak Anas," ujar Diana.
Pekan lalu, juru bicara KPK, Johan Budi SP, mengatakan, KPK sedang mengusut proyek Hambalang secara menyeluruh, baik dugaan suap maupun proses pengadaan dan penerbitan sertifikat tanah Hambalang. Dalam penyelidikan tersebut, KPK sudah memeriksa sopir dan staf pribadi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bernama Priyadi dan Nurrahmad Rusdam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved