Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto seharusnya tidak perlu membeberkan tudingannya atas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Akan lebih elok dan elegan, jika Hasto melaporkan langsung dugaan pelanggaran Samad itu ke KPK.
Pernyataan itu disampaikan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP menanggapi pemaparan Hasto mengenai pertemuan Samad dengan elit partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi III DPR. Johan bahkan mengundang Hasto untuk datang ke KPK membuktikan pernyataannya.
“Kami mengundang saudara Hasto Kristiyanto untuk datang ke KPK membuktikan pernyataannya mengenai Abraham Samad," ujar Johan dalam keterangan resmi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (05/02).
Dikatakan Johan, jika tuduhan yang dilayangkan Hasto itu disertai oleh fakta-fakta dan bukti yang valid, tidak menutup kemungkinan bagi KPK untuk segera membentuk Komite Etik.
“Sebagai lembaga penegak hukum, kami menerapkan zero tolerance bagi siapapun pegawai KPK yang terbukti melakukan pelanggaran pidana atau kode etik. Termasuk pimpinan," tegas Johan.
Seperti diketahui, Samad dituduh Hasto telah melakukan 6 pertemuan dengan sejumlah elite PDIP dalam kaitannya dengan pencalonan wakil presiden 2014. Di hadapan DPR, Hasto bahkan menuding Samad telah berupaya melakukan lobi dengan cara membantu peringanan hukum dalam kasus korupsi yang menimpa kader PDIP, Emir Moeis.
Meski membantah tudingan tersebut, Samad tidak menampik dirinya pernah bertemu dengan sejumlah elite politik. "Sebagai pimpinan KPK, saya tidak bisa menghindari pertemuan dengan elite politik baik secara formal maupun informal," ujar Samad, pada awal pekan lalu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved