Kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Donald Rumsfeld, ke Jakarta pada 6-7 Juni ini hendaknya disikapi secara kritis oleh Indonesia. Hal itu karena kepentingan dan perspektif Indonesia dan AS tidak selalu sama dalam kerangka hubungan bilateral AS – Indonesia.
Pendapat itu dikemukakan Duta Besar RI untuk AS, Sudjadnan Parnohadiningrat, di Jakarta, Senin (5/6) petang. ”Kalau ada tawaran-tawaran AS agar Indonesia menjadi bagian dari kerja sama politik dan keamanan global di kawasan --yang tidak sepaham atau tidak sesuai dengan kepentingan Indonesia-- tidak usah (diterima),” kata Sudjadnan.
Ia mencontohkan tentang isu pengamanan Selat Malaka. Indonesia bisa menekankan bahwa kerja sama dengan AS dalam pengamanan selat paling sibuk di dunia itu tidak perlu dengan menyertakan keberadaan militer AS di Selat Malaka. Kerjasama seperti ini bisa dengan memberikan bantuan peningkatan kapasitas serta upaya menjaga kualitas lingkungan di sekitar selat tersebut yang makin buruk.
Sudjadnan memprediksi isu pengamanan Selat Malaka akan menjadi salah satu topik yang dibicarakan Rumsfeld selama kunjungannya di Jakarta. Kendati begitu, kemungkinan pembicaraan itu tidak akan mengarah kepada wacana bahwa AS akan ikut serta mengamankan Selat Malaka itu.
Rumsfeld dijadwalkan tiba di Jakarta pada Selasa (6/6) siang dan akan mengadakan pertemuan dengan Menko Polhukkam Widodo AS serta Menhan Juwono Sudarsono. Selain itu, Rumsfeld juga akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, pada hari yang sama.
Selain bersikap kritis, Dubes Sudjadnan juga mengingatkan Indonesia untuk dapat mencari peluang di tengah kecenderungan AS yang dinilainya makin kuat meletakkan Indonesia di posisi strategis dalam kebijakan luar negeri mereka.
Kedatangan Rumsfeld sendiri dilihat Sudjadnan sebagai upaya AS untuk memelihara dan meningkatkan momentum hubungan bilateral dalam bidang keamanan serta mendorong hubungan militer kedua negara untuk menjalin kerja sama di bidang keamanan bilateral dan kawasan.
”AS melihat Indonesia sebagai pemain di kawasan yang bisa diandalkan untuk diajak membangun kawasan Asia yang aman serta dalam memerangi terorisme,” ujarnya.
Bagi AS, kawasan yang stabil, aman, dan tidak bergolak akan menjadi pilar-pilar hubungan yang sehat antara AS dengan negara-negara penting di Asia seperti Cina, Jepang, Korea dan India.
Dengan kondisi keamanan yang kondusif, AS akan semakin mudah menjalankan kebijakan luar negerinya dengan tujuan utama meningkatkan ekonomi, pengaruh dan perdagangannya di kawasan.
Dubes Sudjadnan melihat makin pentingnya Indonesia di mata AS antara lain dengan dikirimkannya Rumsfeld maupun Menlu Condoleezza Rice baru-baru ini untuk menemui Pemerintah Indonesia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved