Pemerintah menyatakan telah menyiapkan lahan seluar 5.200 meter persegi untuk ditempati 21 kepala keluarga yang terimbas longsor di Dusun Jumblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Lokasi baru tersebut masih berada di wilayah Karangkobar yang berjarak 8 kilometer dari lokasi bencana.
Berdasarkan kesepakatan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, BNPB, BPBD Jateng, BPBD Banjarnegara dan seluruh kepala desa terimbas longsor, lahan relokasi akan dibangun di Desa Karang Gondang, Kecamatan Karangkobar.
Camat Karangkobar, Yusuf Arigar, mengatakan, dari 35 rumah di Dusun Jemblung yang dipastikan rusak, hanya ada 21 rumah yang dihuni. Sisanya sudah pindah atau bekerja di luar daerah. "Awalnya kami akan tentukan di Dusun Gayam Karangkobar sebanyak 1.000 meter persegi, tapi kurang bagus. Dan kita tetapkan di Desa Karang Gondang. Di sana tanahnya lebih rata dan ada air bersihnya," kata Yusuf, Jumat (19/12).
Meski sudah disiapkan namun Yusuf mengakui lahan di wilayah Karangkobar sangat sulit mendirikan rumah untuk para korban. Sebab peta wilayah di Karangkobar memiliki geografis yang tidak 100% aman. Di lokasi baru itu telah dilakukan pengamatan yang melibatkan tim gelologi dan vulkanologi.
Yusuf mengatakan, lahan di lokasi baru terbilang cukup baik. Namun apakah masyarakat mau atau tidak ditempatkan di wilayah pedesaan tersebut, mengingat mata pencaharian mereka berada di wilayah jalan provinsi.
Yusuf menjelaskan, sambil menunggu proses pembangunan rumah baru, pemerintah telah mendapatkan lokasi hunian sementara bagi para korban yang direlokasi. Hunian sementara itu akan ditempatkan di rumah-rumah penduduk di wilayah Desa Ambal, Karangkobar.
"Di sana ada 37 rumah dari dua dusun yang untuk hunian sementara. Namun untuk kompensasinya sistem sewa dan masih kami rembuk," ujar Yusuf.
Data terbaru jumlah pengungsi di wilayah Karangkobar sebanyak 1.807 orang. Penurunan jumlah itu, karena sebagian warga ada yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Seperti warga Desa Gumelar, Sampang, Gintung.
"Namun di Dusun Krakal Desa Slatri dan Dusun Krajan Desa Sampang tetap harus diungsikan, karena berada di wilayah paling rawan saat ini," pungkas Yusuf.
© Copyright 2024, All Rights Reserved