Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanggapi nyinyir mundurnya Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau. Bahkan Trump meledek Trudeau dengan saran sebaiknya negara Kanada bergabung saja dengan AS.
"Jika Kanada bergabung dengan AS, tidak akan ada pengenaan tarif, pajak akan turun, dan Kanada benar-benar aman dari ancaman Rusia dan China yang terus-terusan mengelilinginya. Bersama-sama, kita akan menjadi bangsa yang hebat!" kata Donald Trump menuliskan unggahan di media sosialnya, Truth Social, Selasa (7/1/2025).
Pernyataan nyinyir Trump ini disampkan pasca Justin Trudeau mengumumkan keputusannya untuk mundur dari jabatan, Senin (6/1/2025) waktu setempat.
Justin Trudeau mengatakan dia akan langsung mundur begitu Partai Liberal, yang berkuasa di Kanada, menemukan pengganti dirinya.
"Saya ingin mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin berikutnya," ucap Trudeau.
Menurut Trudeau, Kanada layak mendapatkan pemimpin baru lewat pemilihan umum berikutnya. "Negara ini layak mendapatkan pilihan yang nyata dalam pemilihan umum berikutnya, dan menjadi jelas bagi saya bahwa jika saya harus berjuang dalam pertempuran internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemilihan tersebut," kata Trudeau.
Ada pun Justin Trudeau telah menjadi pemimpin Partai Liberal selama 11 tahun dan menjadi perdana menteri Kanada selama 9 tahun.
Sebelunya, Donald Trump berjanji bakal mengenakan tarif sebesar 25% pada semua produk Kanada yang masuk ke AS bila Trump menjabat Presiden AS.
Duta Besar Kanada untuk AS pada 2016, David MacNaughton, mengatakan, pengunduran diri Trudeau berarti membuat dirinya terbatas ruang geraknya untuk mencegah ancaman tarif Trump.
"Kami akan mengalami beberapa bulan ketidakpastian saat ini," kata David kepada CBC News.
Sedangkan, Pengamat menilai pengunduran diri Trudeau cuma akan membuat Kanada dan ekonominya rentan terhadap apa pun yang direncanakan Trump terhadap negara tersebut. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved