Longsor dan banjir melanda empat kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat malam (11/03). Longsor terjadi setelah sebelumnya hujan deras turun selama tiga jam.
Akibat banjir, puluhan rumah dan puluhan hektar lahan pertanian terendam luapan air sungai. Tinggi air yang merendam bervariasi hingga ada yang mencapai ketinggian sekitar 1 meter.
Banjir juga merusakan sejumlah jembatan. Adapun tanah longsor menggerus sejumlah rumah dan mengancan puluhan rumah lain.
Puluhan jiwa yang rumahnya terendam juga mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman. Sejauh ini tak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut yang terjadi sekitar Jumat sore hingga petang itu.
Seorang warga bernama Ujin (70) di Kecamatan Nyalindung menderita cedera ringan pada kakinya.
Selain itu, seekor kerbau milik warga di wilayah Kecamatan Nyalindung terbawa hanyut aliran sungai yang meluap. Kandang ternak tersebut dibangun di sekitar pinggiran sungai.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana melanda belasan desa di Kecamatan Cireunghas, Nyalindung, Jampang Tengah, dan Purabaya.
Di Nyalindung, bencana menerjang sejumlah titik di Desa Cijangkar, Mekarsari, Bojongkalong, Bojongsari, dan Nyalindung.
Di Jampang Tengah, musibah melanda Desa Padabeunghar, Bojong Tipar, dan Cijulang. Adapun di Kecamatan dan Purabaya terjadi banjir akibat meluapnya Sungai Cimandiri dan Purabaya.
"Tadi (kemarin) sore hingga petang hujannya memang intensitasnya tinggi, mengakibatkan sungai-sungai meluap dan tanah longsor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo, Jumat malam.
Menurut Usman, wilayah Kabupaten Sukabumi memang termasuk daerah rawan bencana. Dari 47 kecamatan yang ada sebanyak 28 kecamatan termasuk daerah yang berpotensi pergerakan tanah dan longsor.
Selain itu ada beberapa kecamatan, terutama yang dilintasi aliran sungai dan pesisir pantai termasuk rawan banjir.
© Copyright 2024, All Rights Reserved