Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku prihatin atas kondisi usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Gita mengusulkan agar pemerintah membantu para pengusaha UKM dengan cara pengusaha UKM tidak perlu bayar pajak dalam kurun waktu tertentu, antara 5-10 tahun.

“Tak membayar pajak itu, sebagai intensif bagi masyarakat yang mau menjalani UKM. Ini sudah dilakukan di Korea, Jepang, Malaysia dan negara-negara Amerika Latin. Karena itu (membuka UKM) sangat mulia dan membuahkan nilai tambah dan lapangan kerja," kata Gita Wirjawan di Jakarta, Sabtu (18/05).

Gita mengaku, dalam diskusi dengan sejumlah pihak, dirinya menemukan banyak orang ingin membuat usaha tapi terkendala dana. Padahal UKM itu pendanaannya tidak kecil. Rasio populasi UKM yang punya akses pendanaan hanya 20% dari total penduduk Indonesia.

“Jadi bagaimana caranya petani kedelai, perajin, atau lainnya bisa jadi pengusaha UKM?" ujar Gita.

Gita mengungkapkan, kendala lainnya yang dirasakan UKM adalah suku bunga yang besar dibebankan kepada pelaku UKM. "Di Indonesia pinjam, bunganya 20%. Padahal di Malaysia hanya 10%. Jadi bagaimana kita bisa bersaing?" kata Gita.

Menurut Gita, masalah ini menjadi tantangan pemerintah ke depan dalam memajukan UKM. Karena itulah pemerintah harus mengambil sikap untuk melindungi untuk keberpihakan kepada siapapun yang mau memakan kue ekonomi.