Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri yakin dampak kenaikan harga elpiji 12 kilogram terhadap inflasi bulan September tidak akan besar. Chatib mengatakan itu pasca kenaikan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp1.500 per kilogram atau Rp18.000 per tabung.
"Inflasi (akibat kenaikan harga) elpiji kecil. Kan naiknya Rp1.500 per kilogram. Hampir tidak terhitung saking kecilnya," kata Chatib di kantornya, Jumat (12/09).
Menurut Chatib, belajar dari pengalaman PT Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.000 per kilogram, sumbangannya terhadap inflasi hanya 0,2%. Oleh karena itu, Chatib optimistis kenaikan harga elpiji kali ini juga takkan berdampak banyak terhadap inflasi. "Saya percaya inflasi sampai akhir tahun 5,3%. Kecuali kalau ada kebijakan (terkait) administered prices)," ujar Chatib.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin. Menurut Suryamin dampak inflasi dari kenaikan harga elpiji 12 kilogram ada, namun tidak banyak.
"Apalagi kan bulan ini baru kenaikkannya tanggal 10, sehingga pengaruhnya terhadap 20 hari dan besarannya tidak terlalu besar. Hanya kepada makanan biasanya. Hanya terbatas pada kelompok makanan jadi," pungkas Suryamin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved