Rapat kerja lanjutan antara Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan jajaran Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin yang membahas pengetatan remisi untuk koruptor Kamis siang (08/12) ini, batal. Menkumham berhalangan hadir, karena sedang mengurus persiapan peringatan Hari Antikorupsi se Dunia di Semarang.
“Iya batal, karena menterinya kan jadi panitia hari antikorupsi sedunia," terang Wakil Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil kepada pers di gedung DPR, Jakarta, Kamis (08/12).
Menkumham telah melayangkan surat ke Sekretariat Komisi III DPR terkait ketidakhadirannya tersebut. Raker dijadwalkan akan kembali digelar Senin (12/12) atau Rabu (14/12). “Ya kita jadwalkan ulang kalau tidak Senin atau Rabu pekan depan," terang politisi PKS tersbeut.
Kepada pers, Wamenkumham Denny juga menerangkan alasan yang sama terkait ketidak hadiran Menkumham dalam rapat lanjutan tersebut. “RDP direncanakan akan dilanjutkan siang ini pukul 14.00 WIB, Namun, tanpa mengurangi rasa hormat, sebagaimana telah disampaikan Menkumham tadi malam (07/12), Kemenkumham tidak dapat memenuhi undangan tersebut," ujar Denny kepada pers, Kamis (08/12).
Kata Denny, kesiapan acara diperlukan lantaran Presiden bakal menghadiri acara tersebut. “Saya sendiri merupakan Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Hari Antikorupsi se-Dunia, sehingga harus melakukan pengecekan terakhir kesiapan panitia," ujar Denny.
Sebelumnya, raker Komisi III DPR dengan Menkum HAM berjalan panas. Wakil Ketua Komisi III Azis Syamsuddin tidak sepakat dengan pengetatan pemberian remisi yang dinilainya melanggar HAM. Hal itu dikarenakan dasar pengetatan pemberian remisi hanya berlandaskan surat edaran dari Dirjen Pemasyarakatan.
Kemarahan Azis semakin meluap. Ia sempat mengancam untuk mengusir Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dari ruang rapat. Ketika itu, Denny tengah berbisik dengan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin. Azis tidak senang dengan tindakan Denny itu, dan langsung menyemprotnya dengan nada tinggi. "Wamen, jangan Anda bisik-bisik! Anda tidak punya hak bicara di sini! Kalau Anda tidak mau, silakan keluar ruangan ini!"
Politisi Partai Golkar itu melanjutkan komentarnya, masih dengan suara yang tinggi. “Yang diundang adalah Menkum HAM berdasarkan surat. Kalau tidak senang, silakan keluar! Jangan lihat-lihat!”
Suara keras politisi Golkar ini sempat membuat gaduh ruang rapat Komisi III DPR. Sedang Denny Indrayana memilih tidak menanggapi tindakan Azis yang terkesan sangat tidak pantas tersebut.
Sikap Azis yang terkesan arogan tersebut disayangkan banyak pihak. Sikap seperti itu sangat tak elok dilihat publik. “Saya kira Pak Azis itu terlalu emosional, nggak bagus soalnya ditonton publik," kritik kolega Azis di Komisi III DPR, Martin Hutabarat, Kamis (08/12).
Politikus Partai Gerindra ini juga kaget dengan sikap emosional yang ditunjukan Azis. Ia berharap dalam rapat lanjutan, Kamis siang (08/12) ini, cara-cara mengkritisi yang tidak elok seperti itu tidak perlu lagi muncul.
© Copyright 2024, All Rights Reserved