Pendiri Google, Sergey Brin dan sedikitnya 2.000 karyawan Google di seluruh dunia melakukan unjuk rasa pada Senin (30/07) lalu. Para karyawan tersebut memprotes kebijakan anti-imigran yang baru saja dicanangkan Presiden AS Donald Trump. Kegiatan demo itu juga terjadi di kantor pusat Google di Mountain View, California.
"Sergey! Sergey!" seru para karyawan yang ikut berdemo di kantor pusat Google, dikutip dari USA Today, Rabu (01/02).
Kata "Sergey" sendiri mengacu kepada salah satu pendiri Google, Sergey Brin. Seperti diketahui, ia memang bergabung dengan para pendemo di bandara San Francisco beberapa hari sebelumnya.
Kehadiran Brin di tengah massa pendemo juga untuk menentang kebijakan Trump tersebut. Meski begitu, kehadirannya itu merupakan kapasitas pribadi, bukan mewakili institusi.
"Saya berada di sini (demo di bandara) karena saya juga seorang imigran," kata Brin.
Brin dan keluarganya adalah imigran dari Uni Soviet. Mereka datang ke AS pada 1979 untuk menghindari perburuan kaum Yahudi di negara tersebut kala itu. Karena pernah merasakan nasib sebagai imigran, Brin merasa perlu bergabung dengan demonstrasi di bandara San Francisco.
Eksekutif Google lainnya, yakni CEO Sundar Pichai juga merupakan seorang imigran India. "Kami marah dengan efek yang ditimbulkan dari seruan ini," kata Pichai dalam surat resminya kepada seluruh karyawan Google.
Google dan para karyawannya dikatakan telah mengumpulkan dana sebesar US$4 juta yang akan disumbangkan untuk mendukung hak imigran dan pengungsi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved