Pasokan listrik untuk Sulawesi Utara masih kurang. Saat ini, Sulut masih membutuhkan kekurangan daya listrik 5-7 megawatt (MW). Hal itu terjadi akibat tidak beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang di Kabupaten Minahasa Selatan.
Kepada pers, di Palu, Kamis (25/08), juru bicara PT PLN Wilayah VII Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Sulut-Tenggo), Lefrand Maleke, menjelaskan, PLTU Amurang berhenti beroperasi karena adanya gangguan pada sistem uap Pertamina.
Akibatnya, pasokan listrik sangat terganggu. Dalam kondisi normal, PLTU itu mampu mensuplai daya ke PLN sebesar 20 MW setiap harinya.
Saat ini, pembangunan PLTU Amurang tengah dikembangkan kapasitas menjadi 50 MW. Proyek itu masih dalam tahap pengerjaan. “Yang jelas kalau pembangkit itu kelak beroperasi, masyarakat, dan kalangan industri di Sulut tidak lagi defisit daya listrik," ujar Lefrand.
Khusus untuk kebutuhan listrik di Sulteng, hingga kini masih mencukupi kebutuhan. Namun ke depan perlu penambahan pembangkit, mengingat pertumbuhan penduduk, dan juga industri di daerah ini dipastikan meningkat. Sedangkan untuk Palu, saat ini masih mengalami kelebihan daya listrik.
Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang saat beroperasi, rata-rata kemampuannya telah menurun. PLTD selama ini memasok daya listrik untuk kebutuhan rumah tangga, dan bisnis di Kota Palu, dan sejumlah daerah di Sulteng terutama Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong. “Ya namanya mesin tua, jelas kemampuannya pun sudah menurun," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved