Perdana Menteri Inggris David Cameron mengutuk keras tindakan pembunuhan yang dilakukan militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atas pekerja kemanusiaan asal Inggris David Haines, 44 tahun, di Suriah. Cameron mengatakan, Inggris akan memburu pelaku pembunuhan itu.
Komentar Cameron muncul setelah ISIS kembali merilis video eksekusi mati atas tawanan mereka, kemarin. Video tersebut diberi judul, Sebuah Pesan Untuk Sekutu Amerika. Sebelumnya, ISIS telah mengeksekusi 2 wartawan asal Amerika. "Pembunuhan David Haines adalah tindakan iblis. Saya ikut berduka kepada keluarga," ujar Cameron dalam pernyataannya, Minggu (14/09).
Cameron akan segera mengadakan rapat kabinet untuk membahas respon Inggris terhadap video pembunuhan itu. "Kami akan melakukan apa saja buat memburu pembunuh ini dan memastikan mereka diseret ke pengadilan sampai kapan pun."
Video Haines digorok oleh anggota ISIS itu mirip dengan 2 video sebelumnya yang memperlihatkan wartawan Amerika Serikat James Foley dan Steven Sotloff dibunuh oleh sosok pria bertopeng dan berpakaian hitam.
Davis Haines bekerja untuk sebuah lembaga kemanusian non pemerintah yang berbasis di Paris, ACTED. Pria berumur 44 tahun itu diculik di dekat sebuah kamp pengungsian di Atmeh, Suriah. Heines bekerja untuk mengatur pengiriman bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang tinggal di kamp. Dia sebelumnya bekerja pada operasi bantuan bagi korban konflik Balkan, Afrika dan bagian lain di Timur Tengah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved