Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato pada diskusi panel bertajuk ‘Moving Towards Sustainability: Together We Must Create The Future We Can’ di Riocenter, Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (20/6) pukul 19.00 waktu setempat atau Kamis (21/6) pukul 06.00 di Jakarta. Diskusi panel ini merupakan agenda sisipan atau side event aktivitas Konferensi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan atau dikenal sebagai KTT Rio+20.
Seperti dikutip dari laman presiden info, diskusi yang dipandu Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto ini, selain menghadirkan Presiden SBY, juga menampilkan empat pembicara lain. Mereka adalah PM Norwegia Jens Stoltenberg, Presiden Guyana Donald Ramotar, Presiden WWF Yolanda Kakabadse, dan Penasihat PBB untuk Ekonomi Hijau Pavan Sukdev. Masing-masing panelis menanggapi paper Presiden SBY mengenai ajakan untuk mulai memikirkan pembangunan berkelanjutan.
Dalam pidatonya, Presiden SBY mengingatkan bahwa situasi dunia sekarang sudah berubah dibanding ketika Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan digelar di Rio de Janeiro pada 20 tahun lalu. Banyak prestasi dicapai oleh negara-negara di dunia, terutama di bidang ekonomi.
“Meskipun begitu, kita masih belum mencapai ekonomi dunia yang kuat, seimbang, berkelanjutan. Memang saat ini ekonomi dunia mengalami pertumbuhan yang lamban, tidak merata, dan tidak seimbang, dan di beberapa kawasan belum berkelanjutan. Dalam banyak kasus, tidak inklusif,” kata Presiden SBY.
Kepala Negara mengungkapkan keprihatinannya atas tumbuhnya ketimpangan ini. Sebagai contoh, menurut Bank Dunia, kesenjangan pendapatan per kapita antara negara maju dan berkembang hampir tujuh kali lipat. Ada pula tekanan antara pertumbuhan penduduk dan ketersediaan sumber daya. Populasi dunia telah melewati batas 7 miliar dan menuju 9 miliar orang sebelum tahun 2050. Akibatnya, muncul konflik untuk memperebutkan sumber daya.
“Dan untuk berbagai alasan, prioritas lingkungan belum ditempatkan dalam arus utama agenda pembangunan di seluruh dunia,” jelas Presiden SBY.
Upaya dunia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium atau MDGs pada tahun 2015 juga menghadapi tantangan berat. Memang ada beberapa kemajuan, tetapi juga ada beberapa kemunduran dan tantangan dalam mencapai target MDGs.
“Meskipun begitu, saya tetap optimis bahwa kita dapat menjamin masa depan keberlanjutan.
Untuk itu, Presiden mengingatkan pentingnya pembangunan atau pertumbuhan berkelanjutan dengan ekuitas. Dan itulah sebenarnya tujuan diskusi panel ini. “Bahwa masa depan dari keberlanjutan tidak hanya diperlukan,tapi sesuatu yang mutlak,” SBY menegaskan.
Diksui panel ini juga dihadiri oleh berbagai lembaga pemangku kepentingan dalam isu pembangunan berkelanjutan, pengamat, dan lembaga swadaya masyarakat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved