Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terpilih Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (11/1).
Presiden Yudhoyono didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Widodo AS, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono, dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat_Aburizal Bakrie.
Irwandi-Nazar didampingi pelaksana tugas Gubernur NAD Mustafa Abubakar. Sebelum bertemu Presiden, Irwandi-Nazar telah bertemu Menko Polkam Widodo AS dan Menteri Dalam Negeri M Ma’ruf.
Menurut juru bicara kepresidenan Andi Mallaraneng, dalam pertemuan, Presiden menyampaikan lima hal yang ternyata sejalan dengan program Irwandi-Nazar yaitu pengentasan kemiskinan, membuka lapangan kerja, meningkatkan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan usaha kecil dan menengah.
Dalam jumpa pers usai pertemuan tersebut, Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar yakin pemerintahnya kelak berjalan lancar. Progam pembangunan mereka rencanakan sejalan dengan harapan Kepala Negara. Presiden SBY juga menegaskan dukungannya kepada pasangan Irwandi-Nazar.
"Apa yang disampaikan oleh presiden, ternyata sama dengan program kami," ujar Irwandi dengan wajah berseri-seri (11/1).
Ada lima rencana program prioritas Irwandi-Nazar yang sejalan dengan arahan Presiden. Yaitu pengentasan kemiskinan, penciptaan lapanngan kerja, peningkatan pendidikan, pelayanan kesehatan dan pemberdayaan usaha kecil menengah.
Presiden dalam kesempatan tersebut kembali menegaskan dukungannya pada Irwandi-Nazar. Ia menginstruksikan seluruh jajaran pemerintahan membantu pemerintahan daerah yang baru di NAD dan bekerjasama dengan BRR Aceh-Nias menuntaskan program rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami.
"Semoga yang kami diskusikan tadi menjadi kenyataan di Aceh," imbuh mantan juru runding GAM ini.
Tentang kekhawatiran sejumlah pihak atas naik mantan juru runding GAM tersebut sebagai Gubernur di Aceh, Irwandi melihat hal itu janganlah ditakutkan. "Jaminan kami adalah MoU (Helsinki). Itu buku suci hubungan Jakarta-Aceh. Tidak perlu lagi dipertanyakan, nggak ada masalah. Kan (MoU) sudah diteken," ujar Irwandi.
Pertanyaan soal komitmennya terhadap NKRI memang membosankan bagi Irwandi yang mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu. Meski demikian ia dapat memaklumi pertanyaan yang barangkali sudah ribuan kali diajukan sejak dirinya maju sebagai kontestan Pilkada NAD.
Diakuinya, memang tidak mudah meyakinkan semua pihak terhadap komitmennya terkait dengan latar belakangnya sebagai petinggi GAM.
Ditegaskan kembali, setelah pelantikannya dan Muhammad Nazar sebagai gubernur dan wakil gubernur telipih NAD yang sah pada 8 Februari 2007 mendatang, keduanya akan bertindak dalam kapasitas tersebut. Yaitu kepala daerah bagi seluruh rakyat Aceh, bukan hanya bagi konstituennya saja.
© Copyright 2024, All Rights Reserved