Setelah 10 hari berselang hilangnya pesawat Adam Air, tanda-tanda keberadaan pesawat itu mulai ditemukan. Kabar baik penemuan bagian pesawat ini, sekaligus menjadi kabar buruk bagi keluarga para penumpang pesawat komersial bernomor penerbangan KI 574 yang hilang sejak 1 Januari lalu tersebut. Pasalnya, bagian pesawat yang ditemukan berupa serpihan itu semakin memperkuat dugaan kalau pesawat Adam Air tersebut jatuh dan tenggelam di laut.
Adalah, Bakri seorang nelayan dari desa Bojo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan itu yang pertama menemukan serpihan pesawat tersebut. Bakri sedang menjala ikan di pantai Loji, sekitar 8 kilometer Selatan Kota Parepare, Rabu (10/1) petang, saat dia melihat benda itu terapung-apung di laut. Ia memungut benda itu meski tidak tahu bahwa itu bagian dari pesawat terbang, lalu membawa dan menyimpannya di rumahnya.
Para tetangga yang sudah sering menyaksikan berita di media televisi tentang pencarian pesawat AdamAir yang hilang sejak Senin (1/1) itu, kemudian mencurigai benda itu sebagai bagian dari pesawat terbang, lalu mereka mendesak Bakri melaporkan hal itu ke Polsek, namun Bakti enggan datang ke Polsek.
Para tetangganya, kata Genot, kemudian melaporkan hal itu ke Polsek dan pada hari Rabu menjelang maghrib, aparat Polsek Malusetasi mendatangi rumah Bakri untuk melihat benda itu. Setelah yakin bahwa itu bagian dari sebuah badan pesawat, Polsek Malusetasi melaporkan hal itu kepada Kepala Polres setempat yang selanjutnya ke Kapolwil Parepare.
Dan Lanud Marsekal Madya Eddy Suyanto yang juga SAR Mission Coordinator memberikan keterangan pers Kamis pagi yang menyebutkan bahwa seorang nelayan bernama Bakri telah menemukan sebuah serpihan logam yang kemudian diketahui adalah sayap belakang bagian kanan ({tail horizontal stabilizer}) pesawat Boeing 737-400.
Eddy Suyanto mengatakan, bagian sayap belakang yang ditemukan itu memiliki nomor seri 65C25746-76. Temuan logam dengan nomor seri tersebut telah dikonfirmasi dengan pihak Adam Air, dan Adam Air membenarkan bahwa itu memang nomor seri pesawat KI-574 miliknya yang hilang sejak awal Januari.
Menyusul temuan tersebut, tim SAR dibantu nelayan, Kamis (11/1)siang, menemukan sejumlah serpihan atau puing pesawat di perairan dekat Kabupaten Barru, Sulsel, yang diduga bagian dari pesawat Adam Air.
Benda-benda yang ditemukan dan diperkirakan adalah serpihan pesawat Adam Air itu berupa sebuah pelampung, sebuah fibre yang biasanya melekat di jok bagian belakang kursi pesawat yang bertuliskan: "gunakan sabuk pengaman selama anda duduk" dan sebuah safety system berupa lampu pelontar cahaya tanda bahaya.
Selain itu juga ditemukan potongan bagian belakang jok kursi, bagian samping plafon, satu bagian atas plafon, dan kartu tanda penduduk (KTP) atasnama Joharman Sinaga, lahir di Pulau Samosir 15 November 1943 dengan alamat Gunung Rejo No. 30 RT 016 RW 05 Kecamatan Gunung Sariulu, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan 76122. Namun identitas ini tidak tercantum di dalam manifest penumpang pesawat AdamAir yang terbang dari Surabaya menuju Manado, 1 Januari silam.
Kendati belum dapat memastikan AdamAir jatuh di air, pascapenemuan ekor AdamAir tersebut, Eddy mengatakan pencarian akan difokuskan di laut. Temuan tersebut menguatkan dugaan pesawat Adam Air KI 574 jatuh ke laut bersama awak dan penumpangnya.
"Dugaan sementara, pesawat jatuh ke laut, berdasarkan temuan logam di tiga titik dan serpihan badan pesawat yang ditemukan hari ini," kata Kepala Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur.
© Copyright 2024, All Rights Reserved