Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Presiden Timor Leste, Ramos Horta, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/6) pagi. Kunjungan kenegaraan tiga hari Ramos Horta mulai 4 hingga 6 Mei ini merupakan kunjungan pertamanya ke Jakarta sebagai Presiden Timor Leste.
Ramos Horta disambut dengan acara kenegaraan di halaman Istana Merdeka, dimana lagu kebangsaan dua negara dikumandangkan diiringi dentuman meriam sebanyak 21 kali. Presiden Timor Leste yang baru terpilih tersebut mengenakan setelan berwarna hitam juga melakukan prosesi pemeriksaan pasukan, dengan disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Turut serta dalam rombongan Presiden Timor Leste antara lain Pejabat Sementara Menlu Adalijiza Magno, Wakil Menteri Pendidikan Victor Da Costa Suares, Menteri Pertahanan Letnan Kolonel Filomeno Paixo, dan Letnan Kolonel Joao Moranda Alub Descart.
Sementara itu, Yudhoyono dalam perundingan bilateral didampingi sejumlah menteri, antara lain Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, Menko Perekonomian Boediono, Menristek Kusmayanto Kadiman, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Kapolri Jenderal Polisi Sutanto dan Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto.
[Gunakan Bahasa Indonesia]
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, saat melakukan jumpa pers bersama Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, menyambut baik upaya pemerintah Timor Leste untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja di negara itu.
"Saya memberikan penghargaan dan menyambut baik atas upaya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja di Timor Leste," kata Presiden Yudhoyono. Dengan itu diharapkan dapat menjadi modalitas untuk meningkatkan kerjasama antara kedua negara di masa mendatang.
"Kita berharap nanti ada Departemen Bahasa Indonesia di universitas di Timor Leste dalam konteks pendalaman bahasa Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kerjasama lebih baik lagi," ujar Presiden SBY.
Lebih jauh Presiden SBY mengatakan bahwa bahasa Indonesia mirip dengan bahasa Melayu yang digunakan di Malaysia dan Brunei Darussalam. Sehingga jika masyarakat Timor Leste memahami bahasa Indonesia, maka masyarakat Timor Leste dapat juga berkomunikasi dengan Malaysia dan Brunei Darussalam.
Sementara itu, Ramos Horta di akhir sambutannya mengatakan bahwa ia berharap dalam kunjungannya mendatang ke Indonesia dapat menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia. Dia mengatakan sekalipun ia bukanlah penyair atau mahir dalam berbahasa Indonesia, namun dari waktu ke waktu bahasa Indonesianya makin baik.
[Perpanjang Masa Kerja KKP]
Selain penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja di Timor Leste, kedua negara juga sepakat untuk memperpanjang masa kerja Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) selama enam bulan ke depan.
"Kita berharap KKP dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan sepakat memperpanjang masa tugasnya selama enam bulan untuk menyelesaikan mandatnya," kata Presiden SBY didampingi Ramos Horta ketika melakukan jumpa pers..
Presiden menilai apa yang dilakukan oleh KKP untuk mencoba menyelesikan masalah yang terjadi antara dua negara di masa lalu memberikan dampak positif bagi peningkatan hubungan kedua negara di masa mendatang.
Sementara itu, Presiden Timor Leste, Ramos Horta mengatakan bahwa ia sangat menghargai semangat dan komitmen dari KKP untuk menyelesaikan mandat yang telah diberikan oleh dua kepala negara. Ia mengatakan bahwa pemerintah Timor Leste akan melanjutkan proses pencarian kebenaran pada peristiwa sebelum dan sesudah jajak pendapat di Timor Timur 1999 hingga selesai.
Sebelumnya, Ketua KKP Indonesia, Benjamin Mangkoedilaga, telah meminta perpanjangan masa kerja KKP dari Juli 2007 hingga Desember 2007. KKP juga telah menggelar tiga dengar pendapat terbuka dan terakhir dilakukan pada awal Mei 2007 lalu, dengan menghadirkan Wiranto dan sejumlah saksi lainnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved