Jumlah produksi beras Indonesia naik menjadi 75,39 juta ton gabah kering giling (GKG) sepanjang 2015 lalu. Realisasi tersebut lebih tinggi 4,55 juta ton atau 6,42 persen dibandingkan jumlah produksi padi tahun 2014 sebanyak 70,84 juta ton.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, Pulau Jawa masih menjadi penyumbang produksi beras terbanyak dengan angka 38,97 juta ton. Sementara produksi beras dari luar Jawa tercatat mencapai 36,43 juta ton.
Tahun lalu, dua wilayah tersebut sama-sama mengalami peningkatan produksi dibanding 2014 yaitu pulau Jawa sebanyak 2,31 juta ton dan luar Jawa sebanyak 2,24 juta ton.
“Kenaikan produksi terjadi karena bertambahnya luas area panen 0,32 juta hektare atau 2,31 persen dan naiknya produktivitas sebesar 2,06 kuintal per hektare setara 4,01 persen,” terang Suryamin, kepada pers, Jumat (01/07).
Data BPS mencatat, Indonesia memiliki lahan pertanian padi seluas 14,11 juta hektare tahun lalu. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan luas lahan padi di 2014 yaitu 13,79 juta hektare dan luas lahan padi tahun 2013 sebesar 13,83 juta hektare.
Keniakan luas lahan sawah ini turut meningkatkan produktivitas para petani. Tahun lalu, setiap hektare lahan padi mampu memproduksi 53,41 kuintal GKG. Sementara tahun sebelumnya hanya mampu menghasilkan 51,35 GKG.
Tidak hanya padi, BPS juga mencatat adanya kenaikan produksi jagung dan kedelai sepanjang tahun lalu. Jumlah jagung yang dihasilkan Indonesia tahun lalu sebanyak 19,61 juta ton pipilan kering. Angka itu naik 0,60 juta ton (3,18 persen) dibandingkan 2014.
“Kenaikan produksi tersebut terjadi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa masing-masing sebanyak 0,46 juta ton dan 0,15 juta ton. Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan produktivitas sebesar 2,24 kuintal per hektare, meskipun luas panen mengalami penurunan sebesar 49,65 ribu hektare atau 1,29 persen.
Sementara kedelai, produksinya tercatat naik tipis 0,86 persen menjadi 963,18 ribu ton biji kering atau sebanyak 8,19 ribu ton. Peningkatan produksi kedelai terjadi di luar Pulau Jawa sebanyak 30,50 ribu ton, sementara di Pulau Jawa terjadi penurunan produksi sebanyak 22,31 ribu ton.
Peningkatan produksi kedelai terjadi karena kenaikan produktivitas sebesar 0,17 kuintal per hektare atau 1,10 persen, meskipun luas panen mengalami penurunan seluas 1,59 ribu hektare setara 0,26 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved