Kritikus Politik Rocky Gerung memprediksi dinasti politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tidak akan bersinar pada pesta demokrasi 2029.
Argumen Rocky Gerung, lantaran munculnya isu tokoh terkorup dunia dan penghapusan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Isu Jokowi sebagai salah satu tokoh politik dunia terkorup yang diangkat Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), menegasikan citra positif ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu. Sebab selam ini citra positif Jokowi dibentuk oleh buzzer-buzzer," kata Rocky Gerung dalam awancaranya bersama Jurnalis Senior Herasubeno Arief, di kanal Youtube-nya, dikutip Rabu (8/1/2025).
Menurut Rocky, penghapusan preshold secara tidak langsung menutup kemungkinan adanya cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2029, seperti yang dibincangkan publik meskipun sekadar isu.
"Bahwa memang pada akhirnya peristiwa OCCRP, peristiwa 0 persen (penghapusan PT) ini semacam keputusan sejarah, bahwa era Jokowi itu sudah betul-betul selesai," kata Rocky.
Meski begitu Rocky Gerung tetap memandang adanya kemungkinan lain. Yaitu ada upaya dari kroni-kroni Jokowi untuk tetap mengondisikan atau pengaturan kontestasi Pilpres 2029 bisa dilakukan, walaupun PT telah dihapus MK.
"Dia (Jokowi) masih bisa menggeliat," ujar Mantan Dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) itu.
Rocky menyebutkan, Cawe-cawe yang paling mungkin bisa dilakukan Jokowi adalah dimunculkan sesosok elite politik yang bisa menjadi kepanjangan tangan dinasti Jokowi.
"Bisa ada boneka baru juga yang dimunculkan atau mungkin titisan dari boneka lama dijadikan semacam asuhan baru dari oligarki," pungkas Rocky. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved